Peluang Usaha – Ternak Burung Puyuh Penghasil Telur Berprotein Tinggi

Peluang Usaha – Ternak Burung Puyuh Penghasil Telur Berprotein Tinggi

Ternak burung puyuh memang relatif kurang populer dibandingkan dengan ternak unggas lainnya. Namun olahan makanan dari telur puyuh cukup banyak dijumpai di sekitar kita, terutama dari telur burung puyuh. Ternak puyuh kebanyakan memang ditujukan untuk menghasilkan telur yang konon memiliki kandungan protein yang tinggi.

Karena ternak burung puyuh ditujukan untuk menghasilkan telur, maka yang dipelihara adalah puyuh betina. Dalam satu kandang yang dipelihara adalah puyuh betina semua, kecuali jika akan dijadikan indukan untuk pembibitan maka diperlukan burung puyuh jantan dan betina sengan rasio 1 jantan 5 betina.
Peniadaan puyuh jantan dalam ternak puyuh, selain menghemat pakan telur-telur puyuh yang tidak dibuahi pejantan relatif lebih tahan disimpan dalam waktu lama. Telur puyuh yang dibuahi mengandung embrio sehingga cepat membusuk.

Pola Ternak burung Puyuh Petelur

Burung puyuh mulai bertelur pada usia kurang lebih 40 hari dan akan berproduksi selama kurang lebih 2 tahun. Para peternak bisa memilih memelihara puyuh dari mulai usia sehari /Day Old Quail (DOQ)atau pada saat puyuh dara menjelang bertelur.
Memelihara burung puyuh dari usia DOQ memang relatif lebih murah, namun pada usia ini masih sulit dibedakan puyuh jantan dan betina sehingga biaya pakan menjadi tinggi. Puyuh jantan dan betina baru bisa dibedakan pada usia kurang lebih 3 minggu. Puyuh jantan pada bagian dada berwarna merah cokelat sedangkan betina berwarna putih. Selain itu burung puyuh jantan dewasa mengeluarkan bunyi kokok seperti ayam hutan.
Puyuh-puyuh jantan biasanya diafkir untuk dijadikan puyuh pedaging, yang harganya tidak semahal puyuh betina. Jika memelihara puyuh dari usia dara, ada resiko stress selama masa adaptasi kandang baru dan pengangkutan, sehingga masa bertelur bisa mundur. Jika terlalu lama maka biaya pakan semakin besar.

Persyaratan Lokasi Dan Perkandangan

Burung Puyuh termasuk unggas yang mudah terkejut dan stress, karena itu dalam pemeliharaannya diperlukan lokasi yang tenang dan tidak ada suara-suara yang gaduh. Jika sering ada kegaduhan bisa dipastikan produktifitas telur akan tidak baik.
Sistem perkandangan biasanya menggunakan sistem batere. Ukuran kandang untuk 1 m 2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m 2 sampai masa bertelur.
Ukuran kandang bisa bervariasi misalnya saja 100 x 100x 40 cm (panjang x lebarx tinggi). Bagian atas kandang memakai bahan yang tidak terlalu keras, karena puyuh sering melompat saat terkejut sehingga tidak melukai kepala puyuh. Alas kandang memakai kawat ram dan dibuat miring ke depan agar telur bisa menggelinding sehingga memudahkan pengambilan telur.
Ternak burung puyuh bisa dijadikan sebagai usaha sampingan karena tidak menyita waktu dan ruangan dalam pemeliharaannya. Yaang penting diperhatikan adalah masalah kebersihan lingkungan kandang, karena kotoran burung puyuh cukup menimbulkan bau yang menyengat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *