TERNAK KERBAU
1. Keutamaan Beternak Kerbau
Ternak kerbau, seperti pada sapi, mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena ternak ini mempunyai beberapa fungsi antara lain:
– Sebagai sumber protein hewani (daging dan susu) yang bernilai ekonomis tinggi
– Sebagai sumber tenaga kerja
– Sebagai alat transportasi
– Sumber pupuk kandang
– Sebagai tabungan yang sewaktu-waktu bisa dijual
– Sebagai sumber baha baku industri, misalnya kulit dan tanduk
– Sebagai hewan yang di butuh kan dalam upacara keagamaan
Melihat fungsinya yang begitu besar, maka sepatutnya ternak kerbau ini medapat perhatian supaya populasinya tetap terjaga. Dewasa ini populasi kerbau cenderung menurun dari tahun ke tahun.
Ada beberapa kelompok bangsa kerbau yang dapat ditemukan di Indonesia. Bentuknya berbeda satu sama lain. Sebagai contoh di Toraja Sul-Sel ditemukan kerjau Belang. Ada beberapa bangsa kerbau yang terkenal antara lain: kerbau Murrah, kerbau, Surti, kerbau Nili, kerbau Jaffarabadi, kerbau Mehsana dan kerbau Nagpuri.
Memelihara kerbau termasuk usaha tani yang cukup menguntungkan. Sebagai ilustrasi, petani yang mempunyai 2 ekor kerbau mampu menyelesaikan 2 ha lahan sawah. Dengan demikian bisa menggantikan biaya traktor sekitar Rp. 1 juta/musim tanam. Jika bisa diperoleh anak 1 ekor/tahun maka bisa didapat sekitar Rp. 10 juta/tahun. Keuntungan lain adalah dari fesesnya. Dua ekor kerbau bisa menghasilkan 20 kg feses. Kalau feses ini diolah menjadi biogas, maka dalam 1 bulan bisa menggantikan fungsi minyak tanah sekitar 15 liter. Kalau diolah langsung menjadi pupuk kandang bisa diperoleh sekitar Rp. 10.000/hari (pupuk kandang Rp. 500/kg).
2. Pemeliharaan Ternak Kerbau
a. Pemilihan ternak
Langkah pertama adalah menentukan jenis kerbau yang akan dipelihara. Hal ini di sesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, apakah untuk tenaga kerja, untuk dipotong atau untuk di tabung. Setelah menentukan jenis kerbau yang akan dipelihara, maka langkah selanjutnya adalah menentukan kerbau yang termasuk bibit unggul dengan kriteria sebagai berikut:
– Pertumbuhan kerbau sesuai umurnya
– Bentuk tubuh yang seimbang
– Telah diketahui sifat baiknya
– Pandai mengasuh anak waktu melahirkan
– Dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
b. Kandang
Pada daerah yang padang rumputnya masih cukup luas, kerbau masih bisa dipelihara secara ekstensif (dibiarkan berkeliaran di padang rumput mencari pakan sendiri tanpa diberi fasilitas kangdang). Kerbau-kerbau tersebut dikandangkan hanya pada musim membajak sawah. Ada juga yang memelihara secara semi instensif, dilepas disiang hari dan dikandangkan di malam hari. Namun bagi daerah yang lahan untuk ternak sudah sangat terbatas, fungsi kandang sangat penting untuk memudahkan pemeliharaan tanpa menggangu kepentingan manusia. Kerbau membutuhkan kandang yang sangat sederhana di banding dengan kandang sapi. Persyaratan kandang kerbau terbuat dari:
– Kandang kerbau terbuat dari bahan-bahan yang murah tapi kuat
– Kandang kerbau pada umunya tidak memerlukan atap seperti sapi atau kambing, atap dibutuhkan hanya untuk melindungi ternak kerbau dari sinar matahari
– Ternak Kerbau termasuk ternak yang membutuhkan air, jadi biasanya disamping kandang perlu dibuatkan kubangan yang sewaktu-waktu kerbau masuk untuk berkubang
– Mengingat kondisi udara di Indonesia yang panas, maka dinding kandang tidak perlu rapat, sehingga udara bisa masuk lebih banyak.
– Kebutuhan luasan kandang bagi ternak kerbau kurang lebih sama dengan sapi yakni sekitar 12m2 /ekor
c. Pakan
Pemberian pakan pada kerbau disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan dan ukuran tubuhnya. Kebutuhan pakan kerbau dengan berat badan sekitar 500kg, untuk hidup pokok membutuhkan 7-9kg bahan kering. Bagi ternak kerbau yang bekerja perlu ditambahkan sekitar 1/3 hari dari kebutuhan pokonya. Penambahan yang sama bahkan lebih dari induk yang sedang menyusui. Dalam kondisi kerbau tidak bekerja, mereka biasanya dibiarkan merumput sendiri dipinggir sungai, dipinggir jalan atau pematang sawah. Kecuali dalam kondisi perlu diberikan dalam kandang malam hari.
d. Penyakit
Penjagaan kesehatan perlu dilakukan sama halnya pada sapi. Kerbau biasanya lebih rentan kena penyakit dibanding dengan sapi, walaupun biasanya kerbau tidak menunjukan tanda-tanda penyakit. Untuk mencegah terjadinya penyakit maka perlu langkah-langkah:
– Bila hendak memasukkan kerbau baru kedalam kelompok yang ada, pilihlah kerbau yang sehat
– Pisahkan kerbau yang dicurigai sakit
– Adakan testing regular terhadap penyakit-penyakit tertentu seperti brucellious
– Adakan program vaksinasi
– Adakan inspeksi terhadap pealatan kandang secara teratur
– Luka-luka segera diobati
– Lakukan penyemprotan terhadap parasit eksternal
3. Pengembangbiakan Ternak Kerbau
Unsur yang perlu diperhatikan adalah pengembangbiakan untuk menjaga populasi ternak kerbau ini tidak menurun. Kerbau biasanya hidup berkelompok, sehingga pengaturan perkawinan bukan lah hal yang terlalu sulit. Ternak kerbau yang berahi dikawini oleh pejantan yang berkuasa dikelompok itu. Pejantan yang berkuasa biasanya yang tubuhnya lebih besar. Walaupun sulit diatur, betina sebaiknya dikawinkan pertama kali pada umur 2,5-4 tahun.
Dewasa ini tehnik inseminasi buatan mudah mulai dilakukan pada ternak kerbau, walaupun belum sepesat pada sapi. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang berahi perlu untuk diketahui. Siklus berahi pada kerbau sekitar 21-24 hari, lama berahi 1,5hari dan umumnya terjadi pada malam hari. Lama bunting kerbau 310 hari. Tanda-tanda berahi kerbau pada umumnya sama dengan yang pada sapi. Waktu inseminasi juga kurang lebih sama dengan sapi yakni, sapi yang berahi di pagi hari akan di IB di sore hari, yang berahi sore atau malam hari akan di IB pagi hari ke esokan harinya.