Pohon bendo (dalam bahasa Jawa lebih tepat ditulis: bendha) merupakan pohon kayu bergetah yang masih bersaudara (lebih tepat disebut: marga) dengan nangka. Seperti halnya nangka, durian, dan sejenisnya, bendo ini merupakan pohon yang tingginya lebih dari 30m. Berdaun agak lebar, tebal, dan berkayu keras. Secara spesifik menurut Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, pohon bendo memiliki klasifikasi Ilmiah sebagai berikut: “kerajaan: plantae, divisi: magnoliophyta, kelas: magnoliopsida, ordo: rosales, famili: moraceae, genus: artocarpus, spesies: A. elasticus dengan nama binomial: artocarpus elasticus.
Menurut sepengetahuan “nuansa masel”, pohon ini termasuk poho langka yang hidup liar secara tersebar di daerah berhutan di pulau Jawa, Sumatra, dan beberapa pulau lain di wilayah pembagian flora Indonesa Bagian Barat.
Belum banyak diketahui manfaat pohon ini bagi kehidupan manusia. “nuansa masel” hanya mengetahui kalau dari pohon bendo ini hanya diambil getahnya untuk perekat dalam menangkap burung. Getah diambil dari pohon tersebut dengan cara menoreh pada bagian kulitnya. Getah yang sudah terkumpul kemudian menggumpal dengan tekstur liat dan relatif elastis. Untuk menangkap burung, getah yang telah menggumpal itu dioleskan pada suatu dahan atau ranting pohon yang diperkirakan akan dihinggapi burung. Dan apabila ada burung yang hinggap, maka telapak kaki atau bahkan sayapnya terekat oleh gumpalan getah bendo tadi. Mungkinkah getah bendo ini bisa berfungsi layaknya getah karet? Sejauh ini kelihatannya belum ada pihak yang meneliti ke arah itu. Potensi bendo perlu digali. Siapa tahu getah tumbuhan ini bisa bermanfaat seperti karet. Kayunya sendiri kelihatannya juga jarang digunakan untuk bahan bangunan. Buahnya pun “nuansa masel” belum pernah melihatnya. Sedang menurut Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas bahwa buah bendo ini dapat dimakan dalam keadaan segar. Untuk bijinya dapat dimakan setelah terlebih dahulu direbus atau digoreng. Kulit biji bendo ini sangat keras. Masyarakat Malang selatan masih banyak yang memanfaatkan biji bendo ini sebagai makanan ringan. Caranya biji bendo tersebut digoreng tanpa minyak (disangrai), kemudian dibungkus dalam kertas atau plastik dan dijajakan di warung-warung.
Keterangan foto:
Dokumentasi pribadi dengan obyek “pohon bendo” yang dipotret di lembah besuk Sat, perbatasan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Lumajang, 2010.
Sumber:
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hasil penelusuran:
- pohon bendo
- cara menyadap getah bendo
- cara mengambil getah bendo
- getah bendo
- buah bendo
- ciri ciri pohon bendo