Pemberian pakan untuk starter dan finisher berbeda sehingga dalam penggantian pakan dari starter kepakan finisher harus dilakukan secara bertahap. Wadah pakan dan wadah minum ditempatkan didalam kandang secara selang-seling dan berdekatan sehingga ayam pedaging bisa langsung minum sesudah makan.
Pembibitan ayam pedaging umumnya dilakukan oleh perusahaan breeding farm. Pembibitan dilakukan dengan dengan cara penetasan. Lama penetasan sekitar 21 hari. Biasanya pada perusahaan pembibitan, penetasan dilakukan menggunakan mesin tetas. Mesin tetas dibedakan menjadi dua macam, yaitu mesin setter dan mesin heatcher. Mesin setter digunakan untuk inkubasi atau pengeraman telur selama 18 hari. Sementara mesin heatcher digunakan untuk menetaskan telur selama sekitar 3 hari sampai semua telur menetas. Setelah menetas, DOC dikeluarkan dari mesin heatcher.Syarat telur yang akan ditetaskan yaitu berbentuk bulat telur, kulit telur bersih, licin dan tidak retak, bobot telur seragam, serta lama simpan telur tidak lebih dari 1 minggu.
Program Vaksinasi Ayam Pedaging | ||
Umur (hari) | Jenis Vaksin | Cara Pemberian |
4 | ND Lasota + IB. H120 | Tetes mata |
14 | Gumboro aktif | Air minum |
21 | ND Lasota + IB. H120 | Air minum/tetes mata |
Produksi dari ayam pedaging adalah daging. Pemanenan di Indonesia dilakukan pada ayam umur 5-6 minggu dengan bobot badan sekitar 1,5-2kg. Hal yang harus dilakukan pada pemanenan adalah waktu pemanenan. Sebaiknya, pemanenan dilakukan pada sore atau pagi hari untuk mengurangi stres.
Perlakuan dalam pemanenan meliputi penangkapan, penimbangan dan packing. Penangkapan dilakukan dengan hati-hati untuk mengurangi memar pada karkas. Dianjurkan untuk menangkap ayam tidak pada bagian sayapnya karena mudah patah. Penimbangan dilakukan secara berkelompok dalam jumlah agak banyak – misalnya 10 ekor – menggunakan keranjang. pemasukkan ayam pedaging kedalam boks atau keranjang pengangkut (packing) dilakukan dengan hati-hati. Penempatan boks di dalam mobil diatur supaya ada ruang untuk sirkulasi udara.