Multifungsi ‘Limbah’ Padi

 Teknik Pengolahan Limbah Pertanian




Multifungsi ‘Limbah’ Padi

Padi merupakan satu dari sekian banyak tanaman yang dibudidayakan. Dari sekian banyak tanaman budidaya, adil rasanya jika tanaman padi disebut tanaman budidaya yang paling penting terlebih untuk masyarakat yang memang menjadikan nasi sebagai makanan utamanya. Setiap hasil produk tanaman selain diambil bahan utamanya pasti ada bahan sampingannya yang tersisa yaitu yang sering disebut limbah, begitu juga dengan tanaman padi. Semakin banyak masyarakat petani yang membudidayakan tanaman padi maka semakin banyak pula limbah yang dihasilkan.
Limbah sering diartikan sebagai bahan buangan/bahan sisa dari proses pengolahan hasil pertanian. Kata limbah sering berkonotasi negatif. Hal itu bisa menjadi benar apabila limbah tersebut dapat memberikan dampak buruk terutama bagi lingkungan. Sebaliknya menjadi salah apabila limbah tersebut bisa menjadi sumber penghasilan. Banyak sekali masyarakat yang memanfaatkan peluang ini yaitu memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bahkan menjadi lahan untuk mendapatkan uang.
Limbah padi merupakan salah satu contoh limbah yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia. Kita tahu bahwa hasil utama dari tanaman padi adalah beras. Selain itu adalah ‘limbah’. Akan tetapi semua ‘limbah’ padi bisa dimanfaatkan. Limbah padi yang dimaksud adalah sekam, dedak, bekatul, dan jerami. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah.
Sekam
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari bobot gabah. Sekam dengan persentase yang tinggi tersebut dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan jika tidak dimanfaatkan.
Komposisi kimia sekam padi menurut Suharno (1979) adalah kadar air  (9,02%), protein kasar (3,03%), lemak (1,18%), serat kasar (35,68%), abu (17,17%), karbohidrat dasar (33,71%). Sedangkan menurut DTC – IPB, komposisi kimia sekam terdiri dari karbon/zat arang (1,33%), hidrogen (1,54%), oksigen (33,64%), silika (16,98%).




Bagikan ke teman: