SET-NET
Set net adalah alat tangkap yang dipasang atau diset secara menetap di daerah penangkapan – fishing ground dalam waktu beberapa lama. Pemasangan Set net di daerah penangkapan akan berbeda satu dan lainnya, ada yang diset di dasar perairan dan ada yang diset mulai dan permukaan peráiran sampai menyentuh dasar perairan. Perbedaan pemasangan ini tergantung dari jenis ikan yang akan dijadikan target tangkapan dan daerah penangkapan di mana Set net akan dipasang. Lainnya pemasangan Set net di daerah penangkapan umumnya disesuaikan dengan lamanya musim dan satu atau beberapa species ikan yang beruaya ke tempat di mana Set net dipasang.
Ikan yang memasuki Set net umumnya ikan atau gerombolan ikan yang sedang melakukan migrasi seperti migrasi untuk mencari makan – feeding migration, migrasi untuk memijah – spawning migration atau migrasi lainnya. Ikan yang memasuki Set net ada yang bermigrasi secara soliter, aggregation atau bermigrasi secara bergerombol dalam bentuk school atau dalam bentuk pood.
Ikan yang memasuki Set net umumnya ikan atau gerombolan ikan yang sedang melakukan migrasi seperti migrasi untuk mencari makan – feeding migration, migrasi untuk memijah – spawning migration atau migrasi lainnya. Ikan yang memasuki Set net ada yang bermigrasi secara soliter, aggregation atau bermigrasi secara bergerombol dalam bentuk school atau dalam bentuk pood.
Teknologi penangkapan ikan dengan menggunakan Set net merupakan suatu teknologi penangkapan yang sangat hemat bahan bakar, hemat biaya operasi, waktu yang dibutuhkan dan mulai pergi ke tempat set net dipasang kemudian mengambil hasil tangkapan dan kembali lagi ke fishing base tidak memakan waktu yang lama, biasanya hanya memakan waktu sekitar tiga sampai empat jam, hasil tangkapan dalam keadaan hidup, ikan yang belum layak tangkap dan mempunyai nilai ekonomis tinggi bisa dilepaskan kembali ke habitatnya atau dibudidayakan dan hasil tangkapan sampingan yang tidak diinginkan atau habitat perairan yang dilindungi bisa dengan cepat dilepaskan kembali ke habitatnya.
Konstruksi
Pemasangan – setting Set net hanya dilakukan satu kali selama Set net terpasang diperairan, sedangkan pengangkatan – hauling biasanya dilakukan setiap pagi, tetapi adakalanya hauling dilakukan lebih dari satu kali tergantung keberadaan ikan di dalam Set net.
Konstruksi Set net yang paling umum terdiri dari penaju, serambi, jaring menaik dan kantong. Konstruksi yang paling sederhana hanya terdiri dari penaju dan kantung, sedangkan konstruksi Set net yang paling rumit terdiri dari penaju, pintu, serambi, jaring menaik bagian luar, jaring menaik bagian dalam, kantung utama dan kantung tali bahan.
Besar kecilnya skala Set net biasanya disesuaikan dengan jenis ikan / habitat perairan yang akan dijadikan target tangkapan, kondisi dan karakter daerah penangkapan ikan terpilih yang akan dijadikan tempat pemasangan set net. Untuk set net skala besar ukuran jaring utamanya (dan ujung serambi sampai ujung kantong atau dan ujung kantong yang satu ke ujung kantong yang lainnya) bisa mencapai 400 – 500 m dengan lebar antara 150— 200 m.
Nama – nama bagian dari Set net yang dipakai dalam buku ini merupakan gabungan dari nama yang telah umum dipakai dalam perikanan set net di Indonesia dan nama bagian set net menurut versi penulis.
Daerah penangkapan ikan fishing ground untuk pemasangan Set net harus memperhitungkan faktor – faktor yang antara lain keberadaan ikan, arah maya ikan, faktor oseanografi, lingkungan di sekitarnya seperti sarana dan prasarana transportasi, penyimpanan hasil tangkapan, adanya usaha perikanan yang bergerak dibidang pengolahan, adanya pelabuhan perikanan atau tempat pelelangan ikan dan faktor lain yang mendukung,
Penentuan daerah penangkapan yang akurat akan menjadi titik tolak dari keberhasilan usaha penangkapan ikan dengan set net.
Apabila pemasangan set net di daerah penangkapan mengalami kegagalan kerena salah memperhitungkan beberapa persyaratan yang seharusnya dipenuhi, maka set net harus dipindahkan ke daerah penangkapan baru yang memenuhi persyaratan. Pemindahan set net ke daerah penangkapan yang baru, selain akan memerlukan waktu dan biaya, juga konstruksi dari alat tangkap yang sudah dibuat harus direnovasi untuk disesuaikan dengan daerah penangkapan yang baru. Oleh karena itu, dalam mengadopsi suatu teknologi dari luar diperlukan pengetahuan yang menyangkut dengan teknologi yang akan diterapkan agar tidak mengalami kegagalan.
Jenis set net
· Jenis set net yang umum dioperasikan adalah jenis set net Trap net, Pot net, Fyke net, Barrier net dan Sero.
· Trap net
Konstruksi Trap net ada yang terdiri dari penaju, jaring menaik dan kantong, tetapi ada juga yang konstruksinya terdiri dari penaju, serambi, jaring menaik dan kantong. Jumlah jaring menaik dan jumlah kantong pada Trap net ada juga yang lebih dari satu. Untuk set net skala besar, jarak dari ujung kantung yang satu dengan ujung kantong yang lainnya ada yang mencapai 500 m. Trap net dalam sistim perikanan set net di Jepang merupakan ujung tombak dari semua jenis set net yang ada dan mendominasi seluruh perikanan set net yang beroperasi dewasa ini.
Pot net
Konstruksi dari set net berkantong kerucut terdiri dari penaju, serambi bersudut dan beberapa buah kantong kerucut yang dipasang pada beberapa bagian dari jaring serambi. Rangka utama dari set net berkantong kerucut ada yang memakai bambu, kayu atau bahan lain.
Penaju dalam set net berkantong kerucut umumnya sama dengan penaju pada set net jenis trap net begitu juga dengan konstruksi serambinya. Serambi pada set net berkantong kerucut pada umumnya sama dengan serambi set net trap net di mana pada bagian bawahnya tidak dilengkapi dengan jaring. Tinggi jaring set net berkantong kerucut disesuaikan dengan kedalaman di mana set net dipasang atau dengan kata lain tinggi jaring serambi mulai dari permukaan air sampai dasar perairan.
Salah satu yang membedakan serambi set net berkantong kerucut dengan set net jenis trap net adalah bentuknya yang bersudut, ada yang bersudut 3, 4, 6, 8 buah atau lebih dari jaring serambinya ada yang berfungsi sebagai jaring insang – Gill net.
Set net berkantong kerucut dalam bahasa inggris diartikan sebagai pound net. Jenis set net berkantong kerucut ada yang berskala kecil dan ada juga yang berskala besar. Untuk yang berskala kecil umumnya dioperasikan pada kedalaman tidak lebih dari 15 m dan jarak pemasangan tidak lebih dari 100 m dan garis pantai, sedangkan yang berskala besar letak pemasangannya berkisar antara 2000 – 3000 m dari garis pantai dengan kedalaman perairan bisa diatas 15 m.
Bentuk dari set net berkantong kerucut sangat bervariasi sesuai dengan tujuan ikan yang akan dijadikan target tangkapan, dasar perairan dan kondisi perairan. Set net berkantong kerucut bisa dioperasikan di perairan yang berarus cepat di mana set net jenis trap net tidak bisa dioperasikan.
Perairan yang baik untuk pemasangan set net jenis ini adalah perairan yang keruh dengan dasar perairan lumpur, pasir atau campuran dari lumpur dan pasir.
Target ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari jenis set net berkantong kerucut adalah cumi-cumi, ikan sebelah, udang barong, ikan kembung dan jenis ikan lain yang ada di perairan di mana set net berkantong kerucut dipasang.
Fyke net
Konstruksi dari fyke net umumnya terdiri dari dua buah sayap dan satu kantong di mana sebagian besar dari jenis set net ini bentuknya hampir menyerupai bentuk jaring pukat harimau – trawl. Jenis jaring ini biasanya dipasang menghadap ke hulu arus di perairan yang berarus cepat dengan cara kedua ujungnya diikatkan pada tiang yang dipasang di perairan atau kedua ujungnya dilengkapi dengan jangkar supaya jaring tetap terentang dan bisa menangkap habitat perairan yang terbawa arus.
Jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dan set net jenis ini adalah ikan-ikan yang berada di daerah penangkapan di mana jaring ini dipasang.
Barrier net
Dalam perikanan Indonesia konstruksi dan metode operasi dari Barrier net hampir sama dengan alat tangkap Perangkap setengah lingkaran, Bangpo, Tadah, Sero batu, Tegur dan Empang, sedangkan dalam bahasa Inggris diartikan sebagai Bather net atau Stake net.
Pemasangan dari jaring ini adalah dipasang secara melengkung atau dipasang dalam bentuk setengah lingkaran, kemudian untuk mempercepat proses penangkapan, di dalam perairan yang terkurung dipasang gill net dengan cara dibentangkan atau dilingkarkan, atau di pasang alat tangkap lain selain gill net.
Konstruksi dari Barrier net umumnya hanya terdiri dari penaju sedangkan Stake net ada yang dilengkapi dengan kantong berbentuk kerucut.
Jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari jaring ini adalah ikan yang datang beruaya ke pantai dan ikan yang berada di daerah penangkapan di mana jaring ini dipasang.
Sero
Konstruksi dari jaring ini terdiri dari penaju dan jaring utama. Bahan untuk membuat alat tangkap ini umumnya terbuat dari bahan bambu. Jenis jaring ini banyak dipasang di perairan pantai, muara sungai, danau, teluk atau di tempat lain yang berarus tenang dan dangkal yang diperkirakan akan banyak dilewati oleh habitat perairan. Lama pemasangan dari jenis jaring ini boleh dikatakan tidak ada batasnya atau sampai alat tangkapnya tidak berfungsi lagi. Jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dan jaring Serong atau jaring Sero adalah ikan-ikan yang berada di perairan di mana alat dipasang.
Metode Pengoperasian
Metode pengoperasian set net untuk jenis Trap net dan jenis set net Pot net dibagi kedalam dalam dua tahapan, tahapan pertama memasang rangka dan jaring di daerah penangkapan terpilih dan tahapan ke dua adalah mengangkat hasil tangkapan. Sedangkan untuk jenis Fyke net, Barrier net dan jenis Sero pengoperasiannya dilakukan dengan cara memasang langsung kemudian setlah beberapa lama dilakukan pengambilan hasil tangkapan.
Cara pemasangan rangka untuk set net jenis Trap net dan jenis set net Pot net adalah dengan cara membawa semua bagian rangka seperti bagian rangka utama yang telah dilengkapi pelampung, pelampung utama, pelampung rangka dan pemberat rangka ke tempat di mana set net akan dipasang, setelah sampai di daerah penangkapan terpilih, pelampung rangka utama di set menetap dengan pemberat, kemudian rangka set net diset sampai bentuknya sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Penyetelan bentuk rangka set net dilakukan dengan cara memasang dan menyetel kedudukan permberat. Setelah rangka terbentuk dengan sempurna, jaring utama seperti bagian jaring serambi, bagian daun pintu, bagian jaring menaik luar dan dalam, bagian jaring kantong dan perlengkapan lainnya dipasang dengan cara digantungkan pada tali rangka utama kemudian dilakukan pemasangan jaring bagian penaju.
Pemasangan penaju di sesuaikan dengan arah mana ikan yang beruaya ke tempat di mana set net dipasang.
Untuk gerombolan ikan atau arah maya ikan yang hanya datang dari sebelah kiri, pemasangan bagian kantong berada di sebelah kanan dan ujung penaju disambungkan dengan daun pintu bagian jaring menaik atau daun pintu sebelah kanan.
Untuk gerombolan ikan atau arah maya ikan yang hanya datang dan sebelah kanan, pemasangan bagian kantong berada di sebelah kiri dan ujung penaju disambungkan dengan daun pintu bagian serambi atau daun pintu sebelah kiri.
Untuk gerombolan ikan atau arah maya ikan yang datang dari kedua arah atau dari sebelah kiri dan kanan, pemasangan bagian kantong bisa disebelah kiri, atau di sebelah kanan atau dipasang di sebelah kiri dan kanan dengan ujung penaju dipasang di bagian tengah dari pintu masuk atau di bagian tengah mulut jaring.
Dalam metode operasinya selain menunggu ikan atau menunggu gerombolan ikan memasuki jaring, ada juga set net yang dalam pengoperasinya memakai alat bantu cahaya pengumpul ikan – light fishing untuk menuntun gerombolan ikan ke bagian kantong.
Pengangkatan jaring bagian kantong biasanya dilakukan satu kali dalam sehari yaitu pada pagi hari. Pengangkatan bagian kantong yang dilakukan secara manual, menentukan tenaga manusia yang banyak sedangkan yang dilakukan dengan mempergunakan alat bantu seperti mesin pengangkat jaring – net hauler dan mesin penarik tali – line hauler, pengangkatannya bisa dilakukan oleh beberapa orang.
Pengangkatan jaring atau pengambilan hasil tangkapan untuk jenis set net trap net yang dilengkapi dengan beberapa alat penditeksi ikan yang dipasang di bagian kantong, pengangkatan jaring tidak lagi dilakukan seperti sebelumnya yaitu satu hari satu kali pada pagi hari melainkan dilakukan setelah mendapatkan informasi keberadaan dan jumlah ikan yang ada di dalam kantong dari receiver yang dipantau di daratan. Dengan demikian sistim penggunaan set net seperti ini menjadi jauh lebih efektif dan efisien.
Daerah penangkapan ikan
Penentuan daerah penangkapan ikan – fishing ground untuk pemasangan set net harus memperhitungkan faktor – faktor yang antara lain: Keberadaan dan arah maya ikan, Faktor oseanografi, Lingkungan di sekitarnya, Faktor pendukung dan Faktor lainnya.
Keberadaan dan arah ruaya ikan
Pemasangan set net di daerah penangkapan harus betul-betul dipasang di tempat yang sebelumnya sudah dilakukan penelitian tentang keberadaan dan arah maya dari satu atau beberapa jenis ikan.
Keberadaan satu atau beberapa jenis ikan dan arah maya ikan dan tiap jenis ikan merupakan faktor penentu utama yang akan menentukan keberhasilan usaha penangkapan dengan set net.
Jenis ruaya ikan dalam sistim perikanan set net dibedakan kedalam dua jenis yaitu maya utama dan maya cabang. Ruaya utama adalah perairan yang dilewati oleh gerombolan ikan yang jaraknya biasanya jauh dart perairan pantai, sedangkan maya cabang adalah perairan yang dilewati gerombolan ikan yang keluar dan maya utarna menuju ke perairan pantai.
Di negara Jepang, penangkapan ikan dengan menggunakan set net banyak dilakukan di hampir seluruh perairan pantai, Perairan pantai di Jepang umumnya mempunyai daerah maya ikan utama yang kemudian ikan yang beruaya di daerah maya utama banyak yang beruaya ke perairan pantai untuk tujuan yang berbeda menurut jenisnya.
Tujuan beruayanya ikan dari satu tempat ke tempat lain diantaranya: Ikan tuna, yellow tail, sarden, mackerel, salmon, king salmon dan beberapa jenis ikan lainnya, secara periodik datang beruaya ke perairan pantai melewati maya yang selalu menetap.
Ikan salmon beruaya ke perairan pantai dengan tujuan untuk melakukan adaptasi sebelum menaiki sungai tempat di mana ikan salmon dilahirkan untuk melakukan reproduksi. Ikan yellow tail mempunyai sifat selalu keluar dari maya utamanya kalau ada teluk atau bemaya ke perairan pantai kalau ada perubahan cuaca atau perubahan kondisi perairan.
Ikan hering, mackerel dan sejenisnya beruaya ke perairan pantai untuk melakukan reproduksi. Sarden dan sejenisnya beruaya ke perairan pantai selain untuk melakukan reproduksi, secara berkala selalu beruaya ke perairan pantai sesuai musim.Ikan horse mackerel dan sejenisnya di pagi dan sore hari selalu beruaya ke perairan pantai.
Penentuan arah maya ikan di perairan pantai atau di perairan yang dangkal bisa dilakukan dengan cara mengamati dari daerah yang tinggi sedangkan untuk perairan yang dalam dilakukan dengan cam memperhatikan gerak dan gerombolan burung burung laut yang terbang di atas perairan, dengan cara menyelam, dengan kamera bawah air atau diamati dengan video bawah air atau bisa juga dengan mempergunakan jaring insang – gill net.
Seiring dengan kemajuan teknologi, pengamatan dan penentuan arah maya ikan sudah banyak dilakukan dengan mempergunakan fish finder atau sonar yang arah jangkauannya Iebih luas dan Iebih dalam.
Luasan perairan yang harus diamati untuk menentukan daerah penangkapan untuk set net sekurang-kurangnya mencapai radius 3 – 4 km dan perairan yang akan dijadikan tempat pemasangan set net. Lama pengamatan paling sedikit selama satu bulan dalam satu musim dan sedikitnya diperlukan empat musim yaitu pada musim barat, musim peralihan barat ke timur, musim timur dan pada musim peralihan timur ke barat.
Metode penggunaan fish finder atau sonar untuk mendiktesi keberadaan atau arah maya ikan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:
Dilakukan dari atas kapal sambil kapal berjalan atau dilakukan dengan cara dipasang di beberapa titik di perairan yang akan dijadikan tempat pemasangan set net.
Gerombolan ikan yang dimasuki set net umumnya ikan yang sedang melakukan migrasi seperti migrasi untuk mencari makan – feeding migration, migrasi untuk melakukan reprodusi – spawning migration dan migrasi untuk tujuan lainnya.
Faktor Oseonografi
Faktor oseanografi yang harus diperhatikan untuk pemasangan set net diantaranya adalah: kedalaman, arus, gelombang dan dasar perairan.
1) Kedalaman
Daerah penangkapan untuk pemasangan set net jenis Trap net yang kedalamannya kurang dari 15 m, pemasangan rangkanya bisa mempergunakan tiang-tiang bambu atau kayu, sedangkan untuk yang rnempunyai kedalaman lebih dari 15 m pemasangan rangka sebaiknya memakai tali yang dilengkapi pelampung dan pemberat. Untuk set net jenis Trap net yang jaring bagian kantongnya harus mencapai dasar perairan, batas kedalaman minimumnya adalah 20 m dan maksimumnya adalah 90 m.
Kedalaman perairan biasanya dijadikan patokan untuk menentukan skala set net yang akan digunakan. Untuk daerah penangkapan yang mempunyai kedalaman maksimal 27 m, set net yang digunakan sebaiknya skala kecil atau skala menengah, sedangkan untuk daerah penangkapan yang mempunyai kedalaman 27 m keatas, set net yang digunakan sebaiknya skala menengah atau skala besar.
2) Arus
Daerah penangkapan yang berarus sangat Iemah selama pemasangan set net merupakan daerah penangkapan yang sangat baik.
Daerah penangkapan yang memenuhi persaratan untuk pemasangan set net apabila kecepatan arus maksimal ada dibawah 1.029 m/menit, rata-rata kecepatan arus selama pemasangan set net ada dibawah 0.206 m/ menit, dan presentase arus dibawah 0.154 m / menit, selama pemasangan set net harus ada diatas 35%. Batas maksimum arus yang masih bisa ditolerir adalah 0.257 m/menit, dan mulai kecepatan 0.772 m/menit, jaring akan mulai terbawa arus. Kecepatan arus 0.257 m/menit, selama pemasangan set net akan semakin baik, sedangkan kecepatan arus mulai 0.772 m/menit, jaring akan mulai mengalami kerusakan.
Apabila kecepatan arus di daerah penangkapan terlalu besar, selain bentuk juga posisi jaring akan mengalarni perubahan, ikan akan susah memasuki jaring, jaring sulit untuk diangkat dan jaring akan Iebih cepat rusak.
Untuk daerah penangkapan yang berarus kuat di mana jenis set net permukaan tidak memungkinkan untuk dipasang, bisa memakai jenis set net dasar – Bottom set net.
Pemasangan jaring utama diusahakan sejajar dengan arah arus dan bagian kantong dipasang di bagian hulu arus.
3) Gelombang
Gelombang maksimal yang masih bisa ditolerir selama set net terpasang di perairan, adalah sekitar 2.0 m, sedangkan mulai pada ketinggian 5.0 m jaring akan mulai terbawa arus.
4) Dasar Perairan
Dasar perairan yang baik untuk pemasangan set net adalah dasar perairan yang berlumpur, berpasir atau berpasir bercampur kerang kerangan atau campuran dari ketiganya.
Kemiringan dasar perairan yang baik adalah dasar perairan yang mempunyai kemiringan antara 100 — 25% dan yang mempunyai garis kedalaman – isodepth yang mengumpul atau padat.
Lingkungan di sekitar daerah penangkapan
Lingkungan yang banyak mempengaruhi keberhasilan usaha penangkapan dengan set net diantaranya adalah: Teluk, Muara sungai, Pengunungan, Hutan, Padang lamun, Terumbu karang, Upwelling dan Lainnya.
1)Teluk
Teluk yang besar dan dalam biasanya merupakan daerah penangkapan yang baik untuk penangkapan ikan dengan mempergunakan set net karena gerombolan ikan yang datang biasanya dalam skala yang besar. Untuk daerah penangkapan di teluk yang besar bisa mempergunakan set net jenis Traps net, sedangkan untuk daerah penangkapan di teluk yang sempit sebaiknya memakai set net jenis Pound net.
2) Muara Sungai
Perairan yang dekat dengan muara sungal umumnya merupakan daerah yang baik untuk memijah, mencari makan atau bertelur, tapi tidak cocok untuk pemasangan set net karena air sungai di Indonesia umumnya sudah tercemar, pada musim penghujan banyak membawa sampah dan kotoran sehingga dengan demikian akan mengotori set net, oleh kerena itu sebaiknya pemasangan set net jauh dari muara sungai.
3) Pegunungan
Perairan pantai dengan pegunungan yang tinggi umumnya merupakan daerah penangkapan ikan yang baik untuk pemasangan set net karena isodepth di daerah tersebut biasanya mengumpul, banyak yang mempunyal kemiringan dasar perairan antara 100 – 250.
4) Hutan
Daerah pantai dengan pegunungan yang tinggi dan penuh dengan pepohonan (gunung yang hijau) merupakan daerah penangkapan yang baik untuk perikanan set net, karena dengan adanya pepohonan akan membuat bayangan di perairan sebagai daya tarik ikan untuk berkumpul, selain itu hutan yang lebat akan menyumbangkan banyak nutrisi sebagai bahan makanan mikro biologi.
Untuk pegunungan yang gundul sinar matahari akan dipantulkan dan tidak akan membuat bayangan di perairan selain itu tidak menyumbangkan nutrisi sebagai salah satu faktor yang membuat niikro biologi tumbuh dengan subur.
5) Padang Lamun
Padang lamun (sea weed bed) di perairan pantai merupakan salah satu daya tarik ikan untuk melakukan reproduksi, tempat pertumbuhan ikan dan merupakan tempat untuk mencari makan. Oleh kerena itu, perairan yang mempunyai padang lamun merupakan salah satu daerah penangkapan yang baik untuk perikanan set net
6) Terumbu Karang
Secara umum perairan dengan terumbu karang – reef merupakan daerah yang subur dengan bahan makanan sehingga menjadi daerah tempat berkumpulnya ikan dan menjadi daya tarik ikan untuk berkumpul. Dengan adanya terumbu karang, daerah tersebut menjadi salah satu daerah penangkapan yang baik untuk perikanan set net.
Pemasangan set net di perairan yang ada terumbu karang, sebaiknya dipasang tidak berdekatan dengan temmbu karang – reef, bank atau shoal, tetapi pemasangannya harus berada di depan terumbu karang. Terumbu karang bisa berfungsi juga sebagai penuntun arah maya ikan.
7) Upwelling
Dengan naiknya arus bawah ke permukaan, akan banyak membawa Nutrient salted sehingga memungkinkan pertumbuhan plangton dengan subur sehingga tempat tersebut akan menjadi daerah penangkapan ikan yang baik.
8) Faktor pendukung
Faktor pendukung yang bisa memperlancar usaha perikanan set net diantaranya.
Sarana dan prasarana transportasi di darat maupun di laut yang tujuannya agar hasil tangkapan bisa dengan cepat disalurkan ke konsumen atau ke pasar
Tempat penyimpanan hasil tangkapan – cool storage untuk menyimpan hasil tangkapan bila sewaktu waktu hasil tangkapan tidak terjual seluruhnya atau pada waktu hasil tangkapan melimpah,
Tempat pembuatan, perbaikan jaring dan tempat untuk membersihkan jaring,
Adanya usaha perikanan yang bergerak dibidang pengolahan basil tangkapan agar hasil tangkapan selalu dapat dijual atau disalurkan ke pengolah ikan,
Adanya pelabuhan perikanan atau tempat pelelangan ikan yang dekat dengan daerah penangkapan agar hasil tangkapan bisa dengan cepat dilelang, dijual atau disalurkan dalam keadaan segar / hidup ke konsumen / pasar
9) Faktor lainnya
Faktor lain yang harus diperhatikan dalam usaha perikanan set net diantaranya.
Faktor keselamatan harus di nomor satukan,
Jenis ikan yang ada di daerah penangkapan harus dipertimbangkan terlebih dahulu apakah bisa dijual atau tidak,
Jenis set net yang akan dipasang harus disesuaikan dengan jenis ikan yang sesuai dengan permintaan pasar
Jarak antara satu set net dengan set net lain tidak kurang dari 2000
Besarnya kapal harus disesuaikan dengan besarnya set net atau sebaliknya,
Di sekitar daerah tempat penangkapan tidak boleh banyak dilalui oleh kapal,
Untuk yang baru pertama kali akan melakukan usaha penangkapan dengan set net sebaiknya dimulai dan jenis set net skala kecil.
Jika dari penentuan daerah penangkapan menunjukkan kemungkinan bisa dilakukan untuk pemasangan set net, langkah selanjutnya adalah menentukan skala dan konstruksi set net yang disesuaikan dengan daerah penangkapan terpilih.
Baik buruknya penentuan daerah penangkapan ikan – fishing ground yang akan dijadikan tempat pemasangan set net akan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha penangkapan dengan set net.
Setelah daerah penangkapan ditentukan di suatu lokasi ( perairan sebaiknya sebelum usaha penangkapan dilakukan harus dibuatkan Peraturan Daerah tentang pelarangan pengoperasian semua jenis alat tangkap lain di sekitar set net minimal dalam radius 1852 — 5556 m yang tujuannya untuk menjaga agar gerombolan ikan yang akan memasuki set net tidak terganggu oleh kegiatan penangkapan ikan dengan alat tangkap lain.
Musim penangkapan
Musim penangkapan sebaiknya disesuaikan dengan musim ikan yang beruaya ke tempat di mana set net dioperasikan.
Pemeliharaan alat
Pemeliharaan alat tangkap sebaiknya setelah alat dipakai, dicuci dengan air tawar, bagian yang rusak diperbaiki, dikeringkan di tempat yang tidak kena sinar matahari secara langsung, kemudian disimpan di tempat yang bersih.
Pengadaan alat dan bahan jaring
Satu unit set net bisa mencapai ratusan juta rupiah atau tergantung dari besar kecilnya set net yang akan dioperasikan.
Musim penangkapan
Musim penangkapan sebaiknya disesuaikan dengan musim ikan yang beruaya ke tempat di mana set net dioperasikan.
Pemeliharaan alat
Pemeliharaan alat tangkap sebaiknya setelah alat dipakai, dicuci dengan air tawar, bagian yang rusak diperbaiki, dikeringkan di tempat yang tidak kena sinar matahari secara langsung, kemudian disimpan di tempat yang bersih.
Pengadaan alat dan bahan jaring
Satu unit set net bisa mencapai ratusan juta rupiah atau tergantung dari besar kecilnya set net yang akan dioperasikan.
Musim penangkapan sebaiknya disesuaikan dengan musim ikan yang beruaya ke tempat di mana set net dioperasikan.
Pemeliharaan alat
Pemeliharaan alat tangkap sebaiknya setelah alat dipakai, dicuci dengan air tawar, bagian yang rusak diperbaiki, dikeringkan di tempat yang tidak kena sinar matahari secara langsung, kemudian disimpan di tempat yang bersih.
Pengadaan alat dan bahan jaring
Satu unit set net bisa mencapai ratusan juta rupiah atau tergantung dari besar kecilnya set net yang akan dioperasikan.
Musim penangkapan
Musim penangkapan sebaiknya disesuaikan dengan musim ikan yang beruaya ke tempat di mana set net dioperasikan.
Pemeliharaan alat
Pemeliharaan alat tangkap sebaiknya setelah alat dipakai, dicuci dengan air tawar, bagian yang rusak diperbaiki, dikeringkan di tempat yang tidak kena sinar matahari secara langsung, kemudian disimpan di tempat yang bersih.
Pengadaan alat dan bahan jaring
Satu unit set net bisa mencapai ratusan juta rupiah atau tergantung dari besar kecilnya set net yang akan dioperasikan.
Sumber : Dit PMP, DKP
Kontak : Departemen Kelautan dan Perikanan
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Tel. (021)3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Tel. (021)3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta