MENGENAL BAKTERI

Pengertian Bakteri
Bakteri merupakan makhluk hidup yang terdapat dimana-man. Dalam udara yang kita hirup, di tanah yang kita pijak dan tentu saja dalam tubuh kita. Bahkan sebenarnya, kita sepenuhnya hidup ditengah-tengah dunia bakteri yang tidak tampak.Bakteri berasal dari kata Bakterion (yunani = batang kecil). Di dalam klasifikasi, bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes.
Bakteri adalah organisme bersel satu yang terlalu kecil untuk dapat dilihat kecuali dengan bantuan mikroskop. Mereka berukuran micron (1/1000 mm). Seperti juga makhluk hidup lain, bakteri membutuhkan makanan, air dan suhu yang sesuai untuk hidup dan berkembang biak. Terkadang makhluk kecil ini hidup damai dengan sesamanya tetapi ada kalanya mereka terlibat peperangan antara hidup dan mati untuk memperebutkan makanan dan tempat untuk hidup. Kita tidak dapat secara langsung melihat, mendengar ataupun merasakan drama kehidupan bakteri ini, tetapi mereka mempunyai berbagai cara supaya kehadirannya dapat kita rasakan.
Sedangkan menurut Wikipedia Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari Organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan Uniseluler (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa Nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti Mitokondria dan kloroplas. Bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah “bakteri” telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak pathogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti “small stick“.
Struktur Sel Bakteri
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida – terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan biofilm formation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.
Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
  1. Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
a)       Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
b)       Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
c)       Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
d)       Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
e)       Staphylococcus, jika bergerombol
f)        Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
  1. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a)       Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
b)       Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
  1. Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a)       Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
b)       Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
  • Atrik, tidak mempunyai flagel.
  • Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
  • Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
  • Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
  • Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Bakteri
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.

 

Suhu

Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
  • Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
  • Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
  • Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 – 65 °C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 500 °C.

 

Kelembapan

Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.

 

Cahaya

Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
  


KNOWN BACTERIA
Understanding Bacteria
Bacteria are living things that are where-man. In the air we breathe, the ground beneath us and of course in our body. In fact, we are fully alive in the midst of the world of bacteria that are not derived from the word Bakterion tampak.Bakteri (greek = rods).
In the classification, bacteria are classified into the Divisio Schizomycetes.
Bacteria are single-celled organisms that are too small to be seen except with the aid of a microscope.
They sized micron (1 / 1000 mm). As with other living creatures, bacteria need food, water and temperature suitable to live and breed. Sometimes these little creatures live in peace with each other but sometimes they involved a battle between life and death to compete for food and a place to live. We can not directly see, hear or feel the drama of life of these bacteria, but they have various ways so that its presence can be felt.
Meanwhile, according to Wikipedia Bacteria, from the Latin word bacterium (plural, bacteria), is the largest group of living organisms. They are very small (microscopic) and mostly unicellular (single celled), with a relatively simple cell structure with no nucleus / nucleus of cells, cytoskeleton, and organelles such as mitochondria and chloroplasts. Bacteria are prokaryotes, to distinguish them from the organisms that have more complex cells, called eukaryotes. The term “bacteria” has been applied to all prokaryotes or to a large group of them, depending on ideas about their relationship.
Bacteria are the most abundant of all organisms. They are spread (being everywhere) in the soil, water and as a symbiosis of other organisms. Many pathogens are bacteria. Most of them are small, usually measuring only 0.5 to 5 μm, although there are species can reach 0.3 mm in diameter (Thiomargarita). They generally have cell walls, such as plant cells and fungi, but with very different composition (peptidoglycan). Many are moved using flagella, which differs in structure from the flagella of other groups. The bacteria first discovered by Anthony van Leeuwenhoek in 1674 using a homemade microscope. The term bacterium was introduced at a later date by Ehrenberg in 1828, taken from the Greek word βακτηριον which means “small stick”.
Bacterial cell structure
As prokaryotes (organisms that do not have the core membrane) in general, all bacteria have a relatively simple cell structure. The structure is the most important bacterial cell wall. Bacteria can be classified into two groups: Gram positive and Gram-negative based on differences in the structure of cell dinging. Gram-positive bacteria have cell walls composed of a thick layer of peptidoglycan and teichoic acid. While Gram-negative bacteria have outer layer, lipopolysaccharide – consists of membrane and a thin layer of peptidoglycan lies in periplasma (between the outer layer and cytoplasmic membrane).
Many bacteria have structures outside of cells such as flagella and fimbria is used to move, stick and conjugation. Some bacteria also have a capsule or slime layer that helps the bacteria on a surface attachment and biofilm formation. Bacteria also have the chromosomes, ribosomes and a few other species have a granular food, gas vacuoles and magnetosom.
Some bacteria are able to form endospores that enable them to survive in extreme environments.
Based berntuknya, bacteria are divided into three major categories, namely:
1. Coccus (Coccus) dalah bacteria round like a ball, and has several variations as follows:
a)      Mikrococcus, if small and single
b)      Diplococcus, jka bergandanya two-two
c)      Tetracoccus, if holding four and form a rectilinear
d)      Sarcina, if the clusters to form a cube
e)      Staphylococcus, if clustered
f)        Streptococcus, if coupled to form chains
2. Bacillus (Bacillus) is a group of rod-shaped bacterium or cylinder, and has the following variations:
a)      Diplobacillus, if holding two-two
b)      Streptobacillus, if coupled to form chains
c)      Spiril (Spirilum) is an arch-shaped bacteria and has the following variations:
d)      Vibrio, (comma shape), if the arch is less than a half circle
e)      Spiral, if more than half-circle arc
Body shape / morphology of bacteria is influenced by environmental conditions, medium and age. Therefore, to compare the shape and size of bacteria, conditions should be the same. In general, bacteria that younger age relative size larger than the old.
Many species of bacteria that move using flagella. Almost all bacteria are curved rod shaped and some are found in the flagellum. While rarely coccus bacteria have flagella. Bacterial flagellum very small size, thickness 0.02 to 0.1 micro, and its length exceeds the length of bacterial cells. Based on the location and number of flagella that are owned, bacteria are divided into five groups, namely:
·        Atrik, do not have flagella.
·        Monotrik, has a single flagellum at one end.
·        Lofotrik, has a flagellum at one end.
·        Amfitrik, has a single flagellum at both ends.
·        Peritrik, has a flagellum on the entire surface of the body.
Environmental Effect Against Bacteria
Environmental conditions that support can spur growth and reproduction of bacteria. Environmental factors that influence the growth and reproduction of bacteria is the temperature, humidity, and light.

Temperature

Based on the temperature range of activities, the bacteria were divided into 3 groups:
• psikrofil bacteria, the bacteria that live in the area temperature between 0 ° – 30 ° C, with optimum temperature of 15 ° C.
• mesophile bacteria, the bacteria that live in temperatures between 15 ° – 55 ° C, with optimum temperature 25 ° – 40 ° C.
• termofil bacteria, the bacteria that can live in areas of high temperature between 40 ° – 75 ° C, with optimum temperature of 50-65 ° C
In 1967 in the Yellow Stone Park found bacteria living in hot springs temperature 93 ° – 500 ° C.
Humidity
In general, bacteria require a fairly high humidity, approximately 85%. Reducing the water content of protoplasm causes metabolic activity ceases, for example in the process of freezing and drying.
Light
The light is very influential in the process of bacterial growth. Generally light microorganisms that damage cells lacking chlorophyll. Ultraviolet rays can cause ionization of cell components that result in inhibiting the growth or cause death. The effect of light on bacteria can be used as the basis for sterilization or preservation of food.
If unfavorable environmental conditions such as high temperature, drought or certain chemical substances, several species of Bacillus are aerobic and some anaerobic species of Clostridium that can defend itself with the spores. Spores are formed in cells called endospores. Endospores formed by coagulation of protoplasm which contains very little water. Therefore endospores are more resistant to unfavorable environmental conditions compared with active bacteria. If environmental conditions improve again, endospore can grow into an ordinary bacterial cell. Location of endospores in the midst of a bacterial cell or at one end.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *