Menganalisis Kualitas Air Suatu Kolam atau Tambak

 Uncategorized





Menganalisis Kualitas Air Suatu Kolam atau Tambak

Bagi para pembudidaya ikan, menganalisis kualitas air pada suatu kolam atau tambak yang digunakan sebagai kegiatan budidaya sangatlah penting.

Air adalah faktor terpenting yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu budidaya ikan atau udang. Sebab air sendiri merupakan media hidup organisme budidaya tersebut. Pengukuran kualitas air harus dilakukan secara rutin serta menggunakan dua metode yaitu secara horizontal dan vertikal. Adapun secara horizontal dapat dengan cara mengambil sampel air pada permukaan kolam atau tambak ditempat yang berbeda. Sedangkan cara vertikal yaitu mengambil sampel air pada kedalaman tertentu.

Parameter yang diukur kualitasnya bibagi menjadi tiga aspek yaitu parameter fisika, parameter kimia, dan parameter biologi.

Praktikum lapang yang akan kami lakukan untuk menganalisis kualitas air suatu perairan mengambil empat lokasi yang berbeda.

Yaitu Balai Induk Udang Galah, Waduk Lahor, Sub Raiser Ikan Hias Air Tawar dan Tambak Udang Vannamei. Adapun pembahasaan guna menganalisis kualitas airnya akan saya awali dari lokasi Balai Induk Udang Galah.  Balai induk udang galah ini terletak pada Kabupaten Pasuruan. Adapaun lokasi air sampel yang kami ambil terletak pada pintu masuk sebelah kiri. Dari data yang kami peroleh di atas, suhu cukup tinggi karena pengambilan sampel dilakukan pada siang hari saat sinar matahari cerah dan faktor yang langsung berpengaruh pada tinggi rendahnya suhu perairan adalah sinar matahari. Menyebabkan kandungan oksigen dalam perairan tidak terlalu rendah karena dengan sinar matahari yang masuk dalam perairan maka proses fotosintesis akan berjalan optimal dan oksigen yang di hasilkan cukup tinggi untuk mencukupi kebutuhan ikan yang di budidayakan sehingga pada Balai Induk Udang Galah Pandaan ini tidak di perlukan adanya aerasi tambahan yang biasanya diberikan saat kandungan oksigen dalam perairan rendah dan tidak mencukupi kebutuhan ikan dan menyebabkan gangguan bahkan kematian.




Jumlah karbon di perairan hasil dari respirasi ikan juga mempengaruhi derajad keasaman perairan. Untuk pH produktif memiliki kisaran 6-8, dan pada pengukuran pH air masuk dalam kisaran pH produktif yang baik untuk pertumbuhan ikan yang di budidayakan. Balai Induk Udang Galah merupakan budidaya air tawar maka salinitas air adalah 3 ‰. Dan untuk kecerahan perairan yang mencapai 33cm menunjukkan kecerahan yang relatif dan baik untuk ikan yang dibudidayakan karena pakan alami yang ada dalam perairan sangat cukup. Oksigen yang terlarut (DO) 5,08 , DO sangat mempengaruhi phytoplankton yang tumbuh dalam perairan tersebut sehingga apabila DO tinggi maka perairan tersebut kaya akan phytoplankton.

Jadi pada lokasi awal kami praktikum yaitu Balai Induk Udang Galah, dapat kami ambil kesimpulan bahwa kolam pada lokasi ini sangat baik untuk dilakukan kegiatan budidaya.




Bagikan ke teman: