Membuat Sloof Beton Bertulang (Definisi, Fungsi, Rencana Kerja dan Syarat)

 Uncategorized




Sloof
Setelah dalam beberapa posting kita membahas tentang fondasi rumah, maka komponen bangunan selanjuatnya yang akan kita bahas adalah sloof. Sloof dalam bangunan sederhana sebagaimana komponen bangunan yang lainya, lazimnya terbuat dari beton bertulang dan letaknya di atas fondasi, baik fondasi itu berupa pasangan batu kali atau fondasi telapak (footplate). Ilustrasi sloof dalam sebuah rumah dapat dilihat pada posting sebelumnya dengan judul Komponen Struktur Bangunan.
Gambar posisi sloof bangunan

Fungsi Sloof
Fungsi sloof dalam bangunan atau rumah adalah sebagai komponen yang meratakan beban dimana dengan sloof tadi pelimpahan beban dari dinding diatasnya sloof merata  ke fondasi dan kemudian dilimpahkan  ke tanah. Dengan keadaan tanah yang heterogen (berbeda-beda jenis dan kekerasan tanah) berarti reaksi tanah akibat beban fondasi tentu saja berbeda-beda, jika pada tanah tadi terdapat bagian tanah yang lembek (tidak keras), maka dapat mengakibatkan penurunan fondasi yang mana tentu saja dapat menyebabkan penurunanan bangunan (konsekwensi yang terjadi akibat penurunan bangunan yang tidak  merata atau sebagian, dapat dilihat pada posting sebelumnya tentang fondasi). Maka sloof ini sebagai perantara atau jembatan yang menghubungkan tanah keras (tanah bagus untuk fondasi) dengan tanah yang lembek (tanah yang jelek untuk fondasi). Dengan sloof ini maka diharapkan tidak terjadi penurunan sebagian bangunan, karena tanah yang lembek tadi dapat dikatakan sudah tidak ada. Ibarat ada sebuah cekungan  atau sungai di  jalan kemudian diatasnya cekungan atau sungai dihubungkan dengan jembatan, maka dua jalan yang terputus cekungan atau sungai dapat dihubungkan. Sehingga jika diatas jembatan tadi ditaruh beban, maka beban tadi akan ditopang jembatan kemudian akan dilimpahkan pada pilar-pilar jembatan.
Selain fungsi itu tadi, sloof juga menahan gaya lateral atau gaya horizontal (misalnya gaya yang arahnya mendatar akibat gempa). Sehingga komponen struktur yang diikat sloof tadi tetap diposisinya, dan bangunan tadi tidak berubah bentuk atau bahkan rusak.
Beberapa Sloof Yang Sering Dibuat Akan Tetapi Belum Benar Dalam Pembuatannya

1.Banyak  sekali ditemukan pada bangunan atau rumah kuno, kebanyakannya tidak menggunakan sloof. Sehingga didapati setelah fondasi langsung didirikan dinding pasangan bata.
2.Tak jarang hanya mengunakan rolag (pasangan bata miring). Menurut buku Pedoman Teknis Bangunan Tahan Gempa bahwa rolag bata ini tidak bisa menahan gaya lateral dan meratakan beban kefondasi. Dengan kata lain rolag bata ini tidak bisa berfungsi sebagai sloof atau jika berfungsi sebagai sloof, maka kinerjanya tidak akan sebaik sloof dengan beton bertulang.
Dalam posting kali ini hanya disajikan definisi dan fungsi sloof, maka pada posting selanjutnya akan kami sajikan detail konstruksi sloof, rencana kerja dan syarat disertai gambar kesalahan dalam membuat sloof .
Simak pada edisi berikutnya ya……………




Bagikan ke teman: