membuat kandang ayam

Panduan Membuat kandang ayam bagian ke 3

Ok …. mari kita lanjutkan ke dalam topik tentang panduan memelihara ayam semasa kecil atau yang biasa di sebut “brooding”

Tapi dalam brooding ini, dalam artikel sebelumnya kita telah membahas tentang membuat kandang ayam secara kecil-kecilan, jadi di dalam pembahasan ini tidak akan jauh dari ‘alternative” atau mencari solusi tentang memelihara ayam yang baik dalam sekala kecil-kecilan.

Jadi saya rekomendasikan, artikel ini adalah artikel sambungan membuat kandang ayam bagian ke 3, jadi lebih baik baca dulu di artikel sebelumnya.

Dan kita lanjutkan pada beberapa pertanyaan yang ada pada artikel sebelumnya.

Sampai berapa hari makanan ayam tersebut di tumbuk?
Untuk penumbukan , 2 hari saja cukup.

Perawatan Indukan agar ayam tetap dalam keadaan sehat:

dalam kotak indukan tersebut, koran yang di jadikan alas pasti mengalami “basah” Jadi koran yang ada di dalam indukan harus selalu di ganti ketika terlihat basah, Untuk menghindari terjadi nya penjamuran di dalam kandang ayam yang kita buat secara sederhana itu.

Sampai umur berapa harus menggunakan koran?
Untuk penggunaan koran, cukup selama 4 hari saja.

Ketika sudah 4 hari, Pada siang hari , ayam sudah bisa di pindah ke kotak lain, atau kotak yang terbuat dari kawat ram tersebut (maaf gambar nya belum saya update lagi)

dalam kotak kawat ram tersebut, alas nya atau bawah nya harus masih menggunakan kayu, Di kotak kawat tersebut ayam akan mendapat udara yang lebih baik, di dalam kotak kawat kita bisa menggunakan udara yang alami.
Dan pada saat ayam sudah di pindah kan ke dalam kotak kawat tersebut, pada sisi lain kita bisa membersihkan kotak “indukan” dan kalau bisa sambil di jemur. Agar bisa menghambat laju nya pertumbuhan bakteri di dalam kandang indukan tersebut.

Tapi bagai mana jika brooding dalam sekala besar dan tidak menggunakan box seperti di atas, ???

Ok mari kita membahas lebih jauh dan tentang teknik brooding, .
Jika brooding yang anda lakukan adalah brooding dalam sekala besar dan bukan seperti di atas, maka silahkan baca lagi ke bawah dan jangan bosen

Di dalam brooding yang harus di perhatikan adalah:
Jika tempat brooding menggunakan sekam padi sebagai alas, Makan sekam padi harus selalu kering, Jangan menggunakan sekam padi yang basah.

Apakah untuk alas hanya bisa menggunakan sekam padi? apakah ada pengganti bahan yang lain selain sekam padi?
jawaban nya: tidak !!!  tidak harus menggunakan sekam padi sebagai alas brooding,
Bahan lain yang bisa di gunakana dalah bekas serutan kayu, tapi serutan nya serutan mesin, jadi hasilnya hampir mirip dengan sekam padi, jadi yang harus di perhatikan adalah kualitas dari bekas serutan tidak selalu sama.

Jadi tergantung kepada “kayu yang di serut” jika kay nya memiliki kualitas yang baik, sudah pasti bekas serutan yang di hasilkana akan baik, dan jika “kayu” yang di serutnya memiliki kualitas yang kurang baik, maka hasil dari bekas serutan nya juga kurang begitu baik.

Perbedaan bekas serutan kayu yang baik dan yang kurang baik:
Perbedaan nya hanya dalam ketahanan dan penyerapan kelembaban terhadap “kotoran ayam’
Jika kualitas serutan yang kurang baik, alas yang berada di dalam brooding akan cepat basah.
Begitu juga ketika ayam sudah beranjak besar, ketahanan dari kualitas yang bekas serutan ini tidak bisa tahan lama, bila di bandingkan dengan sekam padi.

Tapi kalau untuk alternative, tidak ada salahnya untuk mengganti sekam yang harganya sudah sering mengalami kenaikan.
Bila di bandingkan harga bekas serutan dengan sekam padi, harga bekas serutan selalunya lebih murah bila di bandingkan dengan harga sekam padi.

Kenapa alas atau lantai tidak boleh menggunakan sekam atau bekas serutan yang basah?
Jika kualitas sekam yang kurang kering, apalagi sekarang cuaca di kita tidak menentu dan curah hujan sangat tinggi, maka hati2 ketika memilih sekam yang akan di gunakan dalam brooding atau pun yang akan di gunakan untuk periode setelah brooding sampai periode afkir.
Maka jika sekam yang di gunakan adalah sekam basah, sudah tentu sedikit mengganggu terhadap proses brooding.

karena suhu yang di butuhkan adalah sekitar 31-33 celcius, jadi alangkah sulitnya untuk kita meyakin kan ayam dalam keadaan hangat dan dalam suhu stabil.

Kedua:
Dengan sekam yang kurang kering (basah) maka katika makanan yang tertumpah ke atas lantai, akan sangat cepat membantu penjamuran, yang mana penjamuran di area brooding sangat tidak boleh terjadi, karena akan mengganggu kesehatan ayam. dan jika kesehatan ayam terganggu ketika ayam masih dalam proses atau fase pertumbuhan, maka pertumbuhan ayam kedepan nya tidak akan bisa tumbuh secara maksimal, dan selain itu jika ayam kita sakit akam memaksa kita untuk mengeluarkan uang yang lebih untuk membeli obat  atau antibiotik jadi pencegahan lebih baik dari pada pengobatan

Ketiga:
Selain dari menghambat suhu yang di perlukan, sekam yang kurang “kering” akan sangat cepat bau dan membusuk, ketika proses pembusukan terjadi, amonia yang ada di dalam kandang akan semakin cepat meningkat , dan dengan waktu bersamaan “ketika amonia naik” maka kualitas angin yang ada di dalam kandang akan menurun,

Sebagai mana kita ketahui, terjadinya kegagalan dan kesuksesan yang terjadi di dalam peternakan ayam bukan hanya tergantung dari satu faktor saja, tapi masih banyak faktor2 yang harus di ketahui oleh seorang peternak yang suka bekerja keras.
Jadi kualitas angin juga sangat-sangat harus kita perhatikan kestabilan nya.
—–
Tempat brooding atau area brooding/indukan, harus di siapkan sekam yang masih segar yang belum di pakai sebelumnya.
Di dalam indukan peternakan ayam, anak ayam harus bisa bergerak/berjalan2 dengan bebas, dan jangan terlalu padat.

Jika temperatur nya kurang, anak ayam akan berkerumun di bawah pemanas dan jika terlalu panas DOC akan menyebar atau menjauhi sumber pemanas. untuk memahami ini sebaiknya lihat dulu tips nya di sini panduan-dasar-memelihara-anak-ayam
Untuk pembahasan kali ini sampai di sini dulu.
dan masih bersambung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *