Hal hal Yang Dibutuhkan Untuk Memulai Budidaya Sidat

 Peluang Bisnis, Potensi Sidat, Sejarah Budidaya Sidat




Sidat Kita

Sidat Kita

Banyak orang bertanya, bagaimana memulai budidaya sidat? apa saja yang harus dipersiapakan? apa saja yang dibutuhkan baik sarana maupun prasaranannya??
Disini kita akan membahas langkah awal untuk memulai budidaya sidat, ini dia syarat dan ketentuannya, walau terkesan susah tapi sebenarnya tidak saklek seperti yang tertulis, karena ini saduran dari buku berjudul Eel Culture (Atsushi Usui), sekedar referensi dan menembah pengetahuan kita, hehe…:

  
Karakter dari Person In Charge (PIC)

  1. Apakah anda mempunyai naluri bisnis, dan pengetahuan dari prosedur keuangan? Apakah anda mengetahui detail ilmiah biologi sidat?
  2. Apakah anda  bertangan dingin, dan mempunyai kemampuan teknis praktis seperti membangun struktur bangunan dari beton? Jika anda tipe “high powered tycoon”, anda akan cepat menjadi bosan dengan budi daya sidat, dan keluar dari usaha.

Pembiayaan Modal

  1. Apakah anda memiliki cukup modal untuk menutup biaya modal, dalam memulai usaha budidaya.
  2. Apakah anda memiliki modal yang cukup untuk membayar biaya operasional dari usaha budidaya.

Kebutuhan Dasar

  1. Apakah anda membaca semua literatur yang dibutuhkan untuk memulai usaha budidaya sidat? Anda mesti  meninjau usaha budidaya komersial, dan pusat budidaya milik pemerintah, untuk melihat model budi daya, dan menemui orang orang yang dapat memberi anda saran saran. Dapatkah anda berkunjung ke Jepang selama 2 minggu untuk melihat industri sidat sebenarnya.
  2. Apakah anda meminta pendapat ahli ahli dalam bidang bidang seperti menjalankan usaha, perbankan, akuntansi, real estate, teknik, biology.
  3. Untuk membangun usaha budidaya, anda mesti meminta ijin badan pengelola air sungai dan perencanaan daerah. Orang orang yg ditemui tersebut akan mempunyai saran yg membantu, lebih awal anda menghubungi mereka, lebih mudah mereka menolong anda.
  4. Buat detail biaya dari biaya operasi, buat estimasi saat biaya tinggi dan produksi rendah

Gambaran Umum Lokasi Budidaya

  1. Apakah suplai air sekurangnya 18.000 m3 yang masih tersedia pada musim kering di tahun berjalan? Air bisa didapat di sungai, danau, dan juga sumur bor.
  2. Kualitas air yang disuplai?
a.Apakah air yang di supply bebas dari polusi, check bagian hilir aliran jika dari sungai, jika ada pembuangan limbah industri. Tanyakn petani apa insektisida yang mereka gunakan dan bila mereka gunakan. Air tidak perlu terlalu bening, agak keruh juga tidak apa apa. Jika ada sidat di air, maka kualitas air cukup baik.
b.Bagaimana anda dapat mendeteksi polusi yang memasuki farm anda?
c. Bagai mana anda dapat mencegah polusi memasuki farm anda?
d.Bagaimana langkah anda jika terjadi kerugian karena polusi?

3.Banjir:  Apakah anda yakin bahwa lokasi tidak terkena banji?
4.Area: Anda memerlukan sekitar 1,5 ha untuk membangun kapasitas produksi 40 ton per tahun (di Jepang, di Indonesia ongkos sewa tanah sekitar 2 juta/ th di Jawa Barat). Dibutuhkan 4 ha lagi untuk ekspansi, ini dapat dilakukan dengan pembelian, atau sewa.
5. Apakah ada jalan dan aliran listrik?

Tinjauan Biologi

1. Elver: Dimana anda akan mendapatkan elver? Berapa harganya?  Pada bulan apa elver didapat?
2.Penyakit: Jika sidat sakit fasilitas apa yang anda ketahui untuk mendiagnosis penyakitnya? Dimana ahli parasitologi? Atau ahli penyakit ikan yang dapat membantu anda? Berapa biaya pengobatan ikan?
3.Pemberian pakan: Berapa harga pakan per (kg, ton) untuk pakan buatan? Bagaimana dengan harga dari pakan alami (ikan runcah)? Berapa harga per (kg, ton), apakah memerlukan frezer untuk menyimpannya?

Marketing

1. Keuntungan anda bergantung dengan harga jual ikan anda. Anda memerlukan pengetahuan marketing dan skill. Apakah anda akan menjual sidat anda dalam partai pada pengepul? Atau apakah anda akan menjual dalam jumlah kecil ke retailer pada harga yang lebih tinggi? Pembeli mana yang anda kontak?
2. Apakah anda berencana membuat produk olahan dari sidat anda dan melakukan pengepakan? Perlu melihat harga pasar,  trend harganya, dan pasar alternatif lain.
(Diterjemahkan bebas dari Eel Culture, Atsushi Usui oleh Ariya Hendrawan 2011)
By. Sidat Kita


Bagikan ke teman: