PENYAKIT PADA TANAMAN HIAS DAN CARA PENANGANANNYA

PENYAKIT PADA TANAMAN HIAS DAN CARA PENANGANANNYA

Disamping serangan hama, gangguan fisiologis, masih ada satu lagi gangguan lebih serius dan biasanya kalau terlambat akan menyebabkan kerugian yang besar. Penyakit, tidak hanya pada manusia atau binatang, tanaman hiaspun juga dapat terserang penyakit. Pada tanaman hias ada 3 penyebab serangan penyakit, yaitu jamur, bakteri dan virus. Tiga sumber penyakit ini akan menyerang tanaman hias, bila tanaman tersebut dalam kondisi tidak sesuai dengan habitat aslinya. Misalnya kelembaban yang berlebihan, sirkulasi udara yang tidak baik, tanaman kekurangan nutrisi.

Pengendalian penyakit pada tanaman hias lebih susah dari pada pengendalian serangan hama. Pencegahan sangat dianjurkan. Pengaturan drainase yang baik, sirkulasi udara berjalan baik, penyiraman cukup atau tidak berlebih. Sehingga akan terbentuk lingkungan yang sesuai. Pada umumnya penyakit tanaman hias muncul dari faktor kelembaban yang berlebih. Musim hujan, yang menyebabkan kelembaban tinggi akan banyak kasus penyakit bermunculan, bila dibandingkan pada musim kemarau.

Faktor utama menjaga serangan penyakit adalah bagaimana dapat mengendalikan kelembaban lingkungan. Melakukan penyemprotan dengan fungisida secara rutin saat musim hujan. Menjaga kebersihan didalam kebun maupun disekitarnya, hindarkan terjadinya genangan-genangan air setelah hujan.

Serangan Penyakit Tanaman Hias :

1. Tepi daun menguning dan pada permukaannya terdapat bercak coklat kehitaman.

Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terserang penyakit antraknosa atau bercak daun yang disebabkan oleh jamur.

Cara Mengatasi : Daun yang terserang segara dipotong dan dibuang. Untuk mengurangi kelembaban lakukan pemangkasan daun-daun tua. Jika serangan sudah sangat hebat, lakukan penyemprotan dengan fungisida (Dithane atau antracol).

2. Daun yang tua rontok dengan bercak hitam, lalu menjalar ke pucuk tanaman.

Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terserang black spot atau busuk hitam, yang disebabkan oleh jamur, karena kelembaban yang tinggi.

Cara mengatasi : Perbaiki sirkulasi udara sehingga dapat menurunkan kelembaban, buang bagian tanaman yang terserang penyakit. Bila serangan sudah sangat hebatdapat disemprot dengan fungisida (dithane, benlate, atau vondozeb)

3. Pangkal batang membusuk, pertamanya adalah akar-akarnya mebusuk. Tanaman layu seperti kurang air, daun menguning dan keriput.

Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terserang penyakit layu Fusarium, yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp.

Cara mengatasi : Serangan penyakit ini terjadi biasanya pada rimpang akar yang terluka, sehingga setelah melakukan perbanyakan tanaman bagian yang terluka langsung diolesi dengan fungisida berbahan aktif benomyl. Atau juga dapat dilakukan penyemprotan dengan fungisida (benlate).

4. Daun melunak, basah dan berubah warna menjadi lebih gelap serta mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terserang benyakit busuk basah (soft rot), penyakit ini sering pada musim hujan, dan disebabkan oleh bakteri Erwinia sp.

Cara mengatasi : Pengendalian kelembaban dan drainase yangat diperlukan. Musnahkan tanaman yang sudah terserang parah. Dapat dilakukan penyemprotan dengan cuprocide atau agrimycin. Juga dapat disuntik pada batangnya dengan streptomycin atau tetracycline jika yang terserang secara individu.

5. Daun bercak-bercak hijau muda tidak merata diseluruh permukaan daun, sehingga tampak belang-belang dan daun melengkung. Pertumbuhan tanaman dan bunga tidak sempurna.

Diagnosis Penyebab : Tanaman hias terkena penyakit yang disebabkan oleh virus mosaik. Penyakit ini menular melalui peralatan atau tangan yang terkontaminasi, virus ini juga dapat dibawa oleh serangga.

Cara mengatasi : Belum ada obat yang dapat mengendalikan penyakit ini. Yang bisa dilakukan adalah memisahkan tanaman yang terserang dengan yang sehat. Kemudian membakarnya, sehingga tidak menular ketanaman lain.

Pengawasan dan perawatan yang teratur belum menjamin sepenuhnya terbebas dari serangan penyakit. Bila tanaman hias Anda memperlihatkan gejala-gejala serangan penyakit, harus cepat diisolasi tersendiri. Potong bagian yang terserang penyakit dan musnahkan. Sterilisasi peralatan yang digunakan sehingga tidak mengkawatirkan bila digunakan pada tanaman yang sehat. Bila diindikasi kena serangan jamur atau bakteri, cepat lakukan penyemprotan dengan fungisida atau bakterida. Dan bila penyakitnya adalah karena virus, cepat musnahkan dengan dibakar. Semoga bermanfaat

Mengenal Grammatophyllum scriptum atau Anggrek macan

Mengenal Grammatophyllum scriptum atau Anggrek macan

 

Memang macam-macam orang memberikan sebutan pada tanaman yang pertama ditemukannya. Tidak terkecuali anggrek Grammatophyllum scriptum, banyak orang menyebutnya sebagai anggrek macan. Entah kenapa demikian. Apa karena corak warnanya yang loreng coklat dan ada yang totol coklat. Atau ketahanan dan kekuatan hidupnya yang seperti macan. Lepas dari itu, keindahan anggrek ini bila berbunga, wow….indah sekali…Tangkai bunga panjang dengan kuntum bunga yang banyak, membuat semakin takjub yang melihatnya.


Anggrek ini termasuk berumbi semu pendek, umbinya tidak tertutup oleh upih daun. Dan beberapa helai daun tumbuh dipuncak umbisemu. Perawakan (habitus) tanaman dari tipe ini mirip cymbidium. Anggrek macan ini paling baik ditanam dalam krat dan digantung. Juga dapat ditempelkan pada dahan pohon dengan sinar matahari langsung. Karena karangan bunga anggrek macan menggelantung kebawah. Jenis media tanam yang bisa digunakan untuk menanam anggrek ini pakis atau arang kayu. Anggrek macan kurang suka diganggu terlalu banyak dengan pengepotan ulang.
Grammatophillum scriptum atau yang disebut anggrek macan di Indonesia mempunyai daerah penyebaran di Papua, Makasar dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bunga-bunga anggrek ini tidak terlalu besar. Ukuran sepalnya dengan panjang hanya 3 cm. Berwarna kehijauan pucat. Hampir seluruh permukaan sepal dan petalnya tertutup warna coklat. Pada varietas tigrinum, sepal dan petalnya mempunyai gambaran bercak-bercak besar dan rapat serta tidak teratur berwarna coklat.

BERAGAM JENIS TANAMAN PAGAR

Terkadang kita masih susah memilih jenis tanaman untuk pagar. Bisa saja kita memilih jenis tanaman yang sudah ada di seputar kita dan mudah didapatkannya. Sebab pada dasarnya, sekali lagi, yang penting adalah perawatan dan pemangkasan. Beberapa tanaman yang lazim digunakan untuk pagar tanaman antara lain:
1. Beluntas
Tanaman beluntas (Pluchea indica) termasuk suku Asteraceae dan masih sering tampak tumbuh liar di tanah tegal. Beluntas bisa mencipta keindahan saat ditanam sebagai tanaman pagar. Tingginya sekitar 1 – 2 meter, daunnya hijau terang, pinggirnya bergerigi, dan letaknya berseling. Bunga bertandan, warnanya putih agak kecokelat-cokelatan.
Daun beluntas mengandung zat-zat seperti amino (triptofan, treonin, lesusin, isoleusin), lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C. Oleh sebab itu, daun beluntas dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional, seperti:
Mengusir Bau Badan
Ambil 15 helai daun beluntas yang masih muda, lalu kukus. Santaplah sebagai lalapan.
Menghilangkan pegal-pegal dan demam
Sediakan 15 helai daun beluntas, lalu seduh dengan segelas air panas. Jika sudah dingin, saring dan minum 1 – 2 kali sehari.
Menyembuh ganguan pencernaan
Ambil 8 helai daun beluntas, cuci bersih, lalu letakkan di atas nasi yang akan dibuat tim. Resep ini cocok untuk anak-anak yang terganggu pencernaannya.
2. Kemuning
Tanaman kemuning (Murraya paniculata) sering ditanam di pekarangan rumah, tapi ada juga yang tumbuh liar di antara semak-semak belukar. Kemuning termasuk ta-naman perdu, tingginya sekitar 3 – 7 meter.
Batangnya berkayu cukup keras, berwarna kekuning-kuningan. Kulit batang juga berwana ke-kuning-kuningan. Berdaun majemuk, menyirip ganjil. Bunganya tunggal atau majemuk tandan semu, setiap tandan berjumlah 8 bunga. Daun mahkota bunga berwarna putih. Bunganya sangat harum di senja hari.
Buahnya berbentuk bulat telur atau lonjong, dengan pangkal dan ujungnya lancip dan berwarna merah mengkilap.
Kemuning sangat menyukai sinar matahari. Jadi, cocok ditanam di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung. Sebagaimana perawatan tanaman hias pada umumnya, kemuning juga perlu disiram dan dipupuk sesuai kebutuhan. Dengan demikian tanaman akan hidup sehat, dan akan selalu berbunga.
Perbanyakan kemuning dapat dilakukan dengan stek batang, pencangkokan, atau dengan bijinya. Ambil biji-biji yang tua, lalu semaikan dalam polybag. Setelah tumbuh sekitar 30 – 50 cm, bibit kemuning dapat ditanam sebagai tanaman pagar.
3. Melati
Dari sekitar 200 jenis melati yang diketahui, baru sekitar 15 jenis saja yang telah dibudidayakan. Tanaman melati (Jasminum sambac) punya banyak manfaat, misalnya sebagai bunga tabur, tanaman hias pekarangan dan pot, bunga taman, industri parfum, dan pengobatan tradisional. Melati termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu tegak atau merambat.
Melati dapat tumbuh sampai ketinggian 2,5 meter, dengan sistem perakaran serabut yang menyebar di dalam tanah.
Bunga tumbuh di atas tunas, berbentuk tunggal atau berkelompok, dengan warna dan bentuk yang beraneka ragam. Setiap tangkai bunga terdiri atas 3 – 15 kuntum bunga bergantung jenis melatinya. Bunga mengeluarkan aroma wangi, sehingga sering dijadikan bahan pewangi rambut, parfum atau minyak, yang diperoleh dengan cara penyulingan.
Perbanyakan tanaman melati dapat dilakukan dengan cara stek, rundukan, atau cangkokan. Dengan ketiga cara ini, bibit akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru yang sifatnya sama dengan induknya.
Tanaman melati mengandung zat-zat bensil, indol, dan livalilasetat. Oleh sebab itu tanaman melati dapat digunakan untuk beragam pengobatan, seperti:
Melegakan sesak napas
Ambil 10 lembar daun melati, lantas rebus ke dalam 3 gelas air sampai mendidih. Sisakan 2 gelas. Bila sudah dingin, saring air rebusan, lalu tambahkan sedikit garam. Minum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Menghilangkan bengkak akibat sengatan lebah
Ambil segenggam bunga melati, lalu remas-remas sampai halus. Tempelkan pada bagian yang tersengat lebah.
Mengurangi produksi ASI
Sediakan segenggam daun melati, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan di seputar payudara setiap pagi sebelum mandi.
4. Soka
Tanaman soka (Ixora spp) termasuk jenis tanaman perdu tegak, dengan tinggi sekitar 2 – 4 meter. Ada beberapa jenis soka yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, antara lain:
Ixora paludosa, jenis soka yang paling banyak ditanam di Indonesia, berupa tanaman perdu, berbunga putih.
Ixora javanica berupa tanaman perdu berbunga merah.
Ixora finlaysoniana berupa pohon kecil, bunganya berwarna putih.
Perbanyakan tanaman soka dapat dilakukan dengan cara stek, pencangkokan, atau dengan peremajaan yang tumbuh sekitar pangkal batang.
Sumber : Tabloid Nova

Bunga Balsam, Warna Memikat Sarat Manfaat

Warna-warna cantik menjadi ciri khas tanaman asli Asia ini. Ciri khas lainnya, tanaman ini mudah tumbuh dan tidak rewel. Selain itu beberapa bagian tanamannya bisa dipakai sebagai obat P3K.
Di dunia, tanaman Impatiens balsamina Linn. dikenal sebagai bunga balsam. Di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga pacar air. Memiliki bunga dengan beragam warna, semisal merah muda, merah, putih, oranye, peach, atau salem. Sepintas, bentuk bunganya mirip anggrek dalam ukuran kecil dengan daun yang bergerigi.
Impatiens cukup populer sebagai tanaman hias dan banyak dijumpai di dataran tinggi, misalnya Puncak, Jawa Barat. Tingginya mencapai 30-80 centimeter. Setiap daerah di Indonesia memiliki nama lain untuk pacar air ini. Di Minangkabau (Sumatera Barat), pacar air dikenal dengan nama paruinai. Pacar cai (Sunda), kimhong (Jakarta), pacar banyu (Jawa), pacar foya (Bali), dan bunga jebelu (Halmahera Selatan).
Tanaman ini menyukai tempat teduh dan air. “Jadi, kalau rumah Anda banyak terkena sinar matahari, letakkan tanaman pacar air di bawah pohon,” papar Ida Widaningsih, General Manager PT Bina Usaha Flora. Meski warna bunganya banyak, pacar air tak bagus dipakai untuk landscape. “Biasanya bagus digantung atau diletakkan di pot. Mungkin karena senang di tempat teduh untuk landscape jadi kurang bagus.”
Meski Impatiens lokal pun ada di Indonesia, para pengusaha bunga masih mengimpor bibitnya dari luar negeri. “Bunga ini kan biasanya tumbuh di pinggir sungai. Tanaman yang lokal lebih tinggi, bunganya kecil, ruas batangnya kekar. Dan warna bunga tidak sebanyak dibanding bibit dari luar dengan warna yang beragam,” ujar Ida.
Media tanam untuk tanaman ini tidak sulit. Pakai saja campuran tanah, kompos, sekam atau tanah, cocopeat. “Boleh juga memakai pupuk kandang.” Meskipun tergolong bukan tanaman rewel, ada satu musuh utamanya, yaitu hama. Begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk. Jadi, awasi tanaman pacar air Anda dari segalahama pengganggu.

MENGENAL TANAMAN HIAS – AGLAONEMA

Luar biasa! Hebat! Kata itulah yang pas untuk melukiskan sosok turunan Aglaonema cochinchinense. Dialah mung mee srisuk alias rainamira. Puluhan helai daun bergerombol membentuk tajuk yang kompak. Sekitar 80% permukaan daun berwarna merah merona. Pucuk dihiasi warna kuning dengan tepi daun hijau tua. Pantas ia merebut kampiun saat Kontes Piala Raja di Suan Luang, Bangkok, pada Agustus 2004.
Seorang penggemar di Jakarta yang berkunjung ke sana langsung kepincut begitu melihat panampilannya. Harga sebuah kesenangan memang mahal. Betapa tidak, untuk sebuah pot aglaonema jawara itu ia menebusnya Rp 60-juta, setara dengan harga rumah BTN tipe 21 di pinggiran Jakarata. Itulah Aglaonema asal Thailand yang masuk ke Indonesia.
Namun, bukan berarti itu harga yang paling mahal. Ada yang luar biasa lagi, Adelia berdaun cuma 10 lembar dihargai Rp 100-juta alias Rp 10-juta per helai daun 7 tahun silam. Aglaonema mewah itu memang spektakuler. Tidak hanya harganya menggapai langit, tetapi pola warnanya juga unik pada waktu itu, bermotif batik. Itulah motif batik pertama pada Aglaonema. Setelah itu menyusul pola warna serupa dengan nama tiara, shinta, juwita, raina, sexy pink, hot lady, dan srikandi.

A. Warisan Kekayaan Alam
Warisan kekayaan alam yang berharga selangit itu memang menggiurkan. Namun, itu semua adalah karya rekayasa para penyilang. Di alam, tentu saja tidak ditemukan pola warna aglaonema serupa adelia atau rainanmira.
Tanaman hias yang juga berjuluk chinese evergreen itu berasal dari Asia Tenggara. Disebut demikian karena daunnya senantiasa hijau. Panggilan itu kini tampaknya sudah tidak cocok lagi setelah bermunculan aglaonema hibrida berdaun merah menyala atau jingga. Aglaonema yang semula berwarna putih hijau kini sudah berubah menjadi aneka variasi warna. Pionir perubahan itu di dunia adalah Gregori Garnadi Hambali, penyilang aglaonema asal Bogor, Indonesia. Ia mencoba menyilangkan Aglaonema commutatum ‘tricolor’ xAglaonema rotundum, hasilnya pride of Sumatera yang berwarna hijau dengan tulang merah. Di balik daun merah ungu.
Di alam, aglaonema di jumpai di hutan-hutan di bawah pohon, tidak terkena sinar matahari langsung. Tanah tempat tumbuhnya tidak tergenang air. Berdasarkan sebarannya, terbukti aglaonema tahan terhadap perbedaan kelembapan. Ia tumbuh baik di tempat dengan kelambapan rendah maupun tinggi.
Hibrida aglaonema sudah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Sumber penyebaran itu ada di kawasan tropis, terutama di kawasan Asia Tenggara. Dari semua spesies itu yang paling populer di Indonesia saat ini ialah Aglaonema rotundum dan Aglaonema commutatum. Kedua spesies itulah yang kerap kali dibuat sebagai induk untuk menghasilkan hibrida lain. Kedua spesies itu ternyata ada di Indonesia.

B. Penghias Rumah
Kini penghias hutan alam itu pindah ke halaman rumah. Semua berkat jasa para penyilang yang dibantu penyebarannya oleh nurseri-nurseri di berbagai Negara. Bila dahulu hanya Aglaonema hijau seperti sitipon, golden fantasi, dan milkyway yang menghiasi rumah. Kini yang merah pun sudah mulai mewabah, seperti donna Carmen, pride of Sumatera, dan lady valentine.
Demikian juga nurseri tanaman hias, hampir seluruhnya memajang beberapa pot aglaonema. Tidak hanya di pulau Jawa, tetapi merambah berbagai kota besar di Sumatera, dan sejumlah kecil di Indonesia Timur. Aglaonema yang dijajakan pun bermacam-macam. Tidak hanya donna carmen dan pride of sumatera, tetapi juga kelas standar, misalnya lady valentine, butterfly, dan snow white yang harganya tergolong menengah, berkisar Rp 100.000 – Rp 300.000. Bahkan ada yang berani memajang red coccin dan dud unyamanee yang masih berharga Rp 500.000 untuk anakan berdaun 3-4 lembar. Nurseri kelas eklusif menambahkan beberapa jenis tiara, madam soeroyo, JT 2000, atau Widuri yang lebih mahal lagi.
Bukan tanpa alasan bila anggota famili Araceae itu naik daun. Aglaonema mudah dirawat dan sebagai tanaman indoor paling pas. Sang ratu daun memang tidak rewel. Tahan di simpan dalam ruangan selama 1 minggu tanpa dikeluarkan. Lagipula dengan motif indah, ia enak dipandang meski tanpa bunga.

Jenis-Jenis Sansevieria

1. Sansevieria Aethiopica

Daunnya cukup panjang tetapi sempit.Ketebalannya mencapi 2 – 5 mm sehingga daun tampak kaku.Cross bandingberwarna perak krotras dengan daun yang hijau tua. Daunnya tumbuh langsung dari rimpang yang tebal. Dulu disebut S. scabrifolia. Banyak penggemar yang keliru menyebutkan S. fischeri dengan S. aetiopia.

Bentuk daun : Lanset atau menombak.
Ukuran Daun : Panjang 45 cm, Lebar 15 – 20 mm
Warna : Hijau perak dengan tepi kemerahan.
Tangkai bunga : 40 – 65 cm.
Habitat : Afrika Selatan (Zimbabwe, Bostswana, Namibia, dan Afrika Selatan.
Ciri Khas : Tepi daun kemerahan, rizhome (nimpang) besar, dan ujung daun mengering.
2. Sansevieria Arborescens

Batang sansevieria ini setinggi 60 – 200 cm dan diameter 2 – 3 cm. Di situlah daunya melekat secar rapat. Daunnya hijau hampir polos, tebal, dengan tepi berbris merah. Meski agak melengkung, ia tetap dianggap datar. Sosoknya mirip denganS.bagamoyensis atau dracaena.

Bentuk daun : Datar dengan ujung meruncing.
Ukuran daun : Panjang 30 – 50 cm, Lebar 2 – 3 cm.
Warna : Hijau.
Habitat : Kenya.
Ciri Khas : Susunan daun rapat dan berbatang.
3. Sansevieria Aubrytiana
Sansevieria ini memiliki corak mirip masoniana totol hijau. Bedanya bentuk daun jenis ini lebih panjang dan sempit. Ujung agak meruncing. Jumlah daun mencapai sepuluh atau lebih. yang paling dikenal ‘Tiger Stripe’.

Bentuk daun : Oval dengan ujung runcing.
Ukuran daun : Panjang 30 – 70 cm, Lebar 5 – 7 cm.
Warna : Hijau tua, berulik putih keperakan.
Tangkai bunga : 30 – 80 cm.
Ciri khas : Daun hijau runcing dan berulik.

4.Sansevieria Bagamoyensis

Sosok sanseviera ini agak berbeda dengan jenis lain karena memiliki batang setinggi 30 cm atau lebih.Daun-daunya tersusun rapi mengelilingi batang secara spiral. Sekilas mirip agave atau dracaena karena daun sempit, kaku, dengan ujung runsing. Sosoknya mirip S. arborescens.

Bentuk daun : Tipis dan panjang dengan ujung runcing.
Ukuran Daun : 15-30 cm.
Warna : Hijau cerah.
Habitat : Bagamoyo.
Ciri Khas : Batang tinggi, daun tersusun datar dan menempel dibatang.
5. Sansevieria Ballyi

Tanaman yang ditemukan Peter Bally (Swiss) ini bersosok menarik. Batang pendek dan tertutup oleh daun nan padat. Panjang 20 cm, hijau gelap, dengan cross banding warna perak. Anaknya tumbuh lewat stolon yang memanjang hingga 20 cm. Sosoknya mirip S. “Minnie” dan S.gracilisVar Humbertiana.

Bentuk daun : Pendek dengan ujung meruncing, tersusun rapat seperti dompolan.
Ukuran daun : Panjang 5 – 20 cm
Warna : Hijau gelap dengan cross bandinghijau keperakan.
Tangkai bunga : 5 cm.
Habitat : Kiviko Hill, Tsavo Nasional Park, Kenya.
Ciri khas : Daun tersusun rapat dan muncul stolon panjang yang membentuk anakan baru. 

6. Sansevieria ‘Bandipur’


Daun tinggi dan tanpa batang, melengkung kebelakang, mempunyai saluran yang jelas, tetapi tidak sampai diujung karena ujung daun membulat. Daun hijau muda dengancross banding hijau gelap.

Bentuk daun : Tipis dan panjang dengan ujung runcing.
Ukuran Daun : Panjang 90 cm dan lebar 2 cm.
Warna : Hijau muda dengan cross bandinghijau.
Habitat : Bandipura, India.
Ciri Khas : Daun membulat dengan saluran yang dalam tapi tidak sampai ujung.



7. Sansevieria ‘Black Brazilian’
Sosok daun menyerupai Sansevieria Trifasciata. Namun, warnanya yang gelap menjadi pembeda. Asal – muasal Sansevieria ini juga belum dikenal. Hanya diketahui bahwa Sansevieria itu didatangkan dari Brazil.
Bentuk daun : Pipih dan Panjang.
Ukuran daun : Panjang 150 cm, Lebar 4 – 6 cm.
Warna : Hijau hitam.
Habitat : Brazil.




8.Sansevieria Burdettii
Sansevieria ini tidak berbatang. Daunnya bulat, tebal, tanpa saluran atau channel. Ia berbeda dengan sansevieria bulat lain karena tidak mempunyai cross banding.
Bentuk daun : Datar dengan ujung meruncing.
Ukuran Daun : Panjang 90 cm, Lebar 2,5 – 3 cm.
Warna : Hijau.
Tangkai bunga : 15 – 25 cm.
Habitat : Malawi, Afrika
Ciri Khas : Daun bulat dengan ujung runcing tanpa cross banding.













9. Sansevieria Caulescens
Sosok mirip dengan Cylindrica dan Gracilis. Tinggi mencapai 1 m, sedangkan Cylindrica dan Gracilis tidak.
Bentuk daun : Bulat panjang dengan ujung runcing.
Ukuran daun : Panjang 45 – 90 cm, lebar 2,5 cm.
Warna : Hijau.
Tangkai bunga : 60 cm.
Habitat : Afrika timur.


10. Sansevieria Canaliculata
Salah satu jenis yang tumbuh meninggi mencapai 60 cm dan tumbuh monopodial (tunggal). Daun bulat dan ujung meruncing. Selain jenis tinggi, juga dijumpai sosok pendek, hanya 30 – 40 cm sehingga disebut S. Canaliculata ‘Dwarf.

Bentuk daun : Bulat panjang dengan ujung runcing.
Ukuran daun : Tinggi 60 cm, diameter 2 cm.
Warna : Hijau.
Tangkai bunga : 10 cm.
Habitat : Somalia dan Madagaskar.(Dwarf).
Ciri khas : Daun panjang dengan ujung runcing dan melengkung. Alur memanjang tanpa cross banding.

Syarat Tumbuh Tanaman Mawar

Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida yang berasal dari holand (Belanda). Mawar yang banyak adalah tipe Hybrid Tea dan Medium,memiliki variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah padam dan tingkat roduktivitas tinggi: 120-280 kuntum bunga/m /tahun.
 
Varietas-varietas mawar hibrida (Hybrid Tea) yang telah ditanam di Indonesia antara lain : Coctail, Diplomat, Idole, Jacaranda, Laminuette, Osiana, Pareo, Samorai, Sonate de Meilland, Sonia, Sweet Sonia, Tineke, Vivaldi, White Success dan Yonina. Sedangkan mawar tipe Medium antara lain adalah Golden Times, Jaguar, Sissel, Laser, dan Kiss. Kelebihan varietas mawar hibrida adalah tahan lama dan warna-warninya menarik. Mawar tipe Hybrid Tea bertangkai bunga 80-120 cm, tipe Medium 40-60 cm.
 
Sedangkan beberapa varietas mawar introduksi yang dianjurkan untuk dibudidayakan didataran rendah antara lain: Cemelot, Frad Winds, Mr. Lincoln, dan Golden Lustee sebagai mawar bunga potong. Sedangkan varietas Folk Song, Khatherina Zeimet, Woborn Abbey dan Cimacan Salem untuk tanaman taman.
 
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), mawar diklasifasikan sebagai berikut:
Kingdom       : Plantae
Divisi           : Spermatophyta
Sub-Divisi         : Angiospermae
Kelas           : Dicotyledonae
Ordo           : Rosanales
Famili         : Rosaceae
Genus         : Rosa
Species       : Rosa damascena Mill., R. multiflora Thunb., R. hybrida Hort., dan lain-lain.
Seperti budidaya tanaman pada umumnya, dalam membudidayakan Mawar ini ada beberapa persyaratan yang  harus dipenuhi agar tanaman Mawar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.  Beberapa syarat tumbuh pada budidaya Mawar adalah
 
A.  Iklim
Iklim itu sendiri terdiri dari beberapa faktor, yaitu :
  • Angin, dalam budidaya Mawar, angin tidak mempengaruhi dalam pertumbuhan bunga mawar.
  • Curah hujan,  bagi pertumbuhan bunga mawar yang baik kisaran curah  hujan adalah 1500-3000 mm/tahun. Sedangkan penyinaran matahari yang  diperlukan  oleh tanaman Mawar antara 5-6 jam per hari. Di daerah cukup sinar matahari, mawar akan rajin dan lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dari pada sinar matahari sore, yang dapat menyebabkan tanaman kering.
  • Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, dapat ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis maupun di daerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 derajat C dan kelembaban 70-80 %.

 

 
B.  Media Tanam
Media tanam yang diperlukan  dalam  budidaya Mawar adalah sebagai berikut :
  • Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun atau di dalam pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi dan drainase baik.
  • Pada tanah latosol, andosol yang memiliki sifat fisik dan kesuburan tanah yang cukup baik.
  • Derajat keasaman tanah yang ideal adalah PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar. Pemberian kapur bertujuan untuk menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca dan Mg, memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al, serta menambah ketersediaan unsur- unsur P dan Mo. Tanah berpori-pori sangat dibutuhkan oleh akar mawar.

 

 
C.  Ketinggian Tempat
  • Mawar tumbuh baik pada:
  • Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C dan maksimum 28–30 derajat C.
  • Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16 derajat C, maksimum 24–27 derajat C.
  • Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6 derajat C dan maksimum 19,5-22,6 derajat C.

 

Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar dapat tumbuh dan produktif berbunga di dataran rendah sampai tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m dpl. Sehingga tanaman  Mawar cocok dijadikan sebagai tanaman  agrobisnis andalan.

ALOCASIA

Anggota genus ini cukup banyak, ada yang berumbi (tuberous) ataupun rhizomatus. Setidaknya ada 70 jenis yang tersebar di daerah tropis lembab Asia Tenggara dan Brazil . Umumnya memiliki daunnya dengan lebar 20 sampai 90 cm, namun ada pula yang berukuran raksasa seperti Alocasia robusta. Beberapa jenis dapat dimakan “batang” dan umbinya, tapi harus dimasak dulu. Kesalahan memilih jenis yang dapat dimakan dan kesalahan proses memasak dapat menyebabkan gatal-gatal di mulut ataupun tenggorokan karena kandungan asam oksalat.
 
Jenis-jenis Alocasia antara lain:
Alocasia acuminata : ( Indonesia )
Alocasia advincula = ‘Bat Wing’
Alocasia aequiloba N.E. Br. ( New Guinea )
Alocasia alba Schott. ( Sri Lanka )
Alocasia x amazonica
Alocasia x amazonica ‘Compacta’
Alocasia x amazonica ‘Supreme’
Alocasia ‘Antiquorum’
Alocasia ‘aquino’ = A. heterophylla
Alocasia ‘argyraea’:
Alocasia arifolia : ( Malaysia )
Alocasia atropurpurea : (Philippine)
Alocasia augustiana :
Alocasia angustiana ‘Gold Dust’
Alocasia ‘ Aurora ‘ ( Thailand )
Alocasia × bachi
Alocasia ‘ Bako Park ‘ ( Borneo )
Alocasia balgooyi : ( Sulawesi )
Alocasia ‘Bat Wing’ = A. advincula
Alocasia beccarii Engl. ( Malaysia )
Alocasia ‘Black Beauty’
Alocasia ‘Black Knight’
Alocasia ‘Black Magic’
Alocasia ‘Black Stem’
Alocasia ‘Black Velvet’ = A. reginula
Alocasia ‘Blue Lady’
Alocasia ‘Blue Shield’
Alocasia ‘Blue Prince’
Alocasia boa A. Hay. ( New Guinea )
Alocasia  ‘Borneo Giant’ = A. macrorrhiza (var)
Alocasia boyceana : (Philippine)
Alocasia brancifolia  : ( New Guinea )
Alocasia brisbanensis : ( Australia )
Alocasia ‘Bullata’
Alocasia cadierii : ( SE Asia )
Alocasia ‘Calidora’
Alocasia   ‘ California ‘ = A. gagaena
Alocasia celebica : ( Sulawesi )
Alocasia chaii P.C.Boyce, A.Hay & C.C.Lee
Alocasia × chantrieri
Alocasia × chantrieriana
Alocasia clypeolata A.Hay. = Green Shield (Philippine)
Alocasia × conspicua (= A. longiloba × A.odora )
Alocasia coriacea
Alocasia ‘Corozon’
Alocasia ‘Corrugated Odora’
Alocasia ‘Corrugated Portei’
Alocasia crassifolia
Alocasia ‘Crinkles’
Alocasia cucullata (Lour.) G. Don = Chinese Taro ( Indonesia )
Alocasia culionensis Engl. (Philippine)
Alocasia cuprea : ( Borneo )
Alocasia decipiens  : ( Indonesia )
Alocasia decumbens  : ( Vietnam )
Alocasia denudata : (Singapore)
Alocasia devansayana  : ( New Guinea )
Alocasia ‘Dewey’s Reversa’
Alocasia evrardii  : ( SE Asia )
Alocasia ‘Elaine’
Alocasia fallax  : (Himalaya sampai Bangladesh )
Alocasia ‘Fantasy’
Alocasia flabellifera  : ( New Guinea )
Alocasia flemingiana  : (Jawa)
Alocasia fornicata  : ( Indonesia )
Alocasia ‘Frydek’ = A. micholitziana (var)
Alocasia gagaena  : ( Myanmar )
Alocasia × gaulainii
Alocasia ‘Gigantea’ 
Alocasia ‘Golden Splash’
Alocasia grandis  : ( Indonesia )
Alocasia grata  : ( Indonesia )
Alocasia ‘Green Cuprea’
Alocasia ‘Green Shield’ (Phillipine)
Alocasia ‘Green Velvet’
Alocasia guttata ‘Bullatta’
Alocasia guttata ‘Imperialis’
Alocasia hainanensis  : ( Hainan , China )
Alocasia hainaica  : ( Hainan sampai Vietnam Utara)
Alocasia heterophylla  Merr.: (Philippina)
Alocasia heterophylla ‘Aquino’
Alocasia ‘ Hilo Beauty’
Alocasia hollrungii  : ( New Guinea )
Alocasia hypnosa J.T. Yin, Y.H. Wang & Z.F. Xu
Alocasia imperialis
Alocasia indica ‘Metallica’
Alocasia infernalis  P.C.Boyce, A.Hay & C.C.Lee. ( Borneo )
Alocasia inoranta : ( Sumatra )
Alocasia kerinciensis  : ( Sumatra )
Alocasia lancifolia  : ( New Guinea )
Alocasia lauterbachiana  : ( New Guinea )
Alocasia longiloba Miq. ( Malaysia )
Alocasia longiloba (korthalsii-complex)
Alocasia longiloba (lowii-complex)
Alocasia longiloba ‘Argyreia’ (lowii-complex)
Alocasia longiloba (watsoniana-complex)
Alocasia loweii
Alocasia loweii ‘Argantea’
Alocasia loweii ‘Grandis’
Alocasia loweii ‘Tiffany’ ( Sarawak )
Alocasia ‘Lutea’ = A. macrorrhiza (var)
Alocasia ‘M. Martin Cahuzac’
Alocasia ‘Mackilling’
Alocasia macrorrhiza  Schott: – Giant Taro, Ape flower (SE Asia, Australia , Pacific)
Alocasia macrorrhiza var. brisbanensis : ( Australia )
Alocasia macrorrhiza ‘Jungle Gold’
Alocasia macrorrhiza ‘Lutea’ ( New Guinea )
Alocasia macrorrhiza ‘New Guinea Gold'( New Guinea )
Alocasia macrorrhiza ‘Variegata’
Alocasia ‘Manila Pride’
Alocasia maquilingensis  : (Philippina)
Alocasia ‘Mark Campbell’
Alocasia ‘Masuo’s’
Alocasia ‘Mean Green’
Alocasia melo  : ( Borneo )
Alocasia ‘metallica’
Alocasia micholitziana “Frydek” (Philippina)
Alocasia ‘ Mindanao ‘
Alocasia minuscula  : ( Borneo )
Alocasia monticola  : ( New Guinea )
Alocasia × mortfontanensis 
Alocasia navicularis  : ( Himalaya )
Alocasia nebula  : ( Borneo )
Alocasia nebula ‘Elaine’
Alocasia nebula  ‘Imperialis’
Alocasia ‘New Guinea Gold’ = A. macrorrhiza (var)
Alocasia nicolsonii  : ( New Guinea )
Alocasia   ‘Nobilis’ = A . ‘Noble Sanderi’
Alocasia ‘Novodora’
Alocasia ‘Novodora Green’
Alocasia ‘Novodora Red’
Alocasia odora (Roxb.) K. Koch.= ‘Night-scented Lily’ (SE Asia, China )
Alocasia odora ‘ California ‘
Alocasia pangeran  : ( Borneo )
Alocasia peltata  M. Hotta. ( Borneo )
Alocasia peltata ‘Silver-grey’
Alocasia perakensis  : ( Malaysia )
Alocasia ‘Philippine Slim’ = A. culionensis
Alocasia plumbea
Alocasia plumbea ‘Metallica’
Alocasia plumbea ‘Nigra’ (= A. nigra)
Alocasia ‘Polly’
Alocasia portei  : ( New Guinea )
Alocasia ‘Portodora’
Alocasia ‘Portora’
Alocasia princeps  W. Bull. ( Malaysia )
Alocasia principiculus  : ( Borneo )
Alocasia puber  : (Jawa)
Alocasia ‘Purple Prince’
Alocasia ‘Purpley’
Alocasia puteri  : ( Borneo )
Alocasia putii  : ( Thailand )
Alocasia pyrospatha  : ( New Guinea )
Alocasia ‘Quilted Dreams’ = A. guttata var. imperialis
Alocasia ramosii  : ( Philippines )
Alocasia rapiformis  : ( Myanmar )
Alocasia regina  : ( Borneo )
Alocasia reginula A.Hay. = ‘Black Velvet ‘
Alocasia reticulata
Alocasia reversa  N.E.Br. ( Philippines )
Alocasia ridleyi  A.Hay ( Borneo )
Alocasia robusta  M. Hotta ( Borneo )
Alocasia × rodigasiana
Alocasia royale
Alocasia rugosa
Alocasia ‘Rumrill Silver’
Alocasia sanderiana : ( Malaysia )
Alocasia sanderiana ‘Nobilis’
Alocasia sarawakensis  : ( Borneo )
Alocasia ‘Sarian’
Alocasia scabriuscula  N.E.Br ( Borneo )
Alocasia scalprum  A. Hay ( Philippines )
Alocasia × sedenii
Alocasia ‘Silver Duke’
Alocasia simonsiana  : ( New Guinea )
Alocasia sinuata  N.E. Br. ( Malaysia )
Alocasia ‘Slim Jim’
Alocasia ‘Stingray’
Alocasia suhirmaniana  : ( Sulawesi )
Alocasia  superba
Alocasia ‘Tiffany’ = A. loweii (var)
Alocasia ‘Tigrina’
Alocasia ‘Triangularis’
Alocasia ‘Uhinkii’ (varian: ‘Whinkii’)
Alocasia ‘ Valhalla ‘
Alocasia ‘Van GIGO’
Alocasia x van-houtteana 
Alocasia veitchii ‘Argentea’
Alocasia venusta A.Hay ( Borneo )
Alocasia ‘Vic Santos’ (=’Corozon’)
Alocasia villeneuvii
Alocasia ‘Wanda’
Alocasia wentii : New Guinea Shield ( New Guinea )
Alocasia ‘White Plumbae’
Alocasia ‘White Knight’
Alocasia ‘Williams Hybrid’
Alocasia wongii  : ( Borneo )
Alocasia zebrina : (Philippines)
Alocasia zebrina ‘Reticulata’
Sumber : keladi.net

BUDIDAYA BUNGA DAHLIA

1. SEJARAH SINGKAT
Dahlia merupakan tanamanbunga hias berupa tumbuhan tahunan yang tegak. Tanaman ini berasal daripegunungan Meksiko. Dahlia termasuk tanaman hias yang terlambat dibudidayakan.Di Eropa budidaya dimulai tahun 1789, dari Royal Botanical Garden di Madrid,Spanyol dan menyebar ke seluruh Eropa Barat. Walaupun perkembangannya sangatlambat, pada tahun 1841 sudah terdapat 1.200 varietas. Dahlia didatangkan keJawa Barat dari negeri Belanda pada masa penjajahan di abad ke 19. Saat inidahlia menjadi komoditi bunga potong/bunga pot yang penting di berbagai belahandunia. Di luar negeri, bunga ini mempunyai prospektif sehingga dibentukkelompok pemerhati bunga dahlia seperti Dahlia Society of India, NationalDahlia Society of United kingdom dan American Dahlia Society.
2. JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanamandahlia adalah sebagai berikut:
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub divisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledonae
  • Keluarga : Compositae
  • Genus : Dahlia
  • Spesies : Dahlia spp. L.
Tanaman Dahlia yangdibudidayakan terdiri atas Dahlia pohon yang tingginya bisa mencapai beberapameter dan berupa tanaman perdu (tanaman berkayu namun tetap rendah). Bungadahlia memiliki warna : putih, kuning, jingga, violet, merah, ungu ataucampurannya. Diameter bunga terkecil sekitar 5 cm sedangkan yang terbesarsekitar 30 cm. Spesies dahlia yang ada saat ini adalah D. pinnata, D.variabilis, D. coccinea, D. juarezii.
3. MANFAAT TANAMAN
Bunga dahlia kaktus yangberwarna putih selalu diperdagangkan karena merupakan jenis bunga yang banyakdipakai untuk merangkai bunga dukacita. Jenis Dahlia lain yang kaya warna(dahlia besar dan dahlia kecil) dijual di dalam polibag untuk digunakan sebagaitanaman di luar rumah. Dahlia adalah tanaman berubi. Ubi dahlia mengandunghampir 70 prosen pati dalam bentuk inulin. Inulin murni hasil ekstraksi dariubi dahlia dimanfaatkan di bidang kedokteran. Jika inulin difermentasi olehenzim tertentu atau oleh jamur tanah, inulin akan berubah menjadi fruktosa,suatu gula yang banyak digunakan dalam pengawetan makanan atau pembuatan sirup.Karena itu, pemanfaatan inulin dari dahlia melalui biokonversi menjadi gulafruktosa.
4. SENTRA PENANAMAN
Di Indonesia untuk tujuankomersil, dahlia dibudidayakan di dataran tinggi Lembang dan Cianjur (JawaBarat).
5. SYARAT PERTUMBUHAN
5.1. Iklim
Tanaman ini memerlukansinar matahari yang berlimpah tanpa naungan.
5.2. Media Tanam
1.    Tanamandapat tumbuh di setiap tanah lempung berpasir yang mengandung humus, memilikitata udara baik dan gembur.
2.    Keasamantanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini antara pH=6,0-8,0.
5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman dapat tumbuh baikpada daratan tinggi dengan ketinggian optimum 700-1.000 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1.    TeknikPenyemaian Bibit
1.    Perbanyakangeneratif dengan benih : Dilakukan pada dahlia mini untukmendapatkan warna bunga yang baru dan lebih bervariasi. Benih berasal daritanaman dahlia yang sehat berumur 5 bulan. Benih langsung disemai di ataspersemaian yang telah disiapkan. Bedengan persemaian dibuat di atas tanahdengan lebar 1 m dan panjang tergantung besar lahan dengan arah Utara-Selatan.Bedengan dibuat dari campuran humus, pupuk kandang sapi dan tanah yang suburdengan perbandingan 1:1:1. Tinggi bedengan 5 cm. Bibit disebarkan merata diatas bedengan dan ditutup tipis-tipis dengan tanah. Pada musim kemarau bedenganditutup dengan daun pisang yang telah dicuci atau karung goni yang bersih agarkelembaban bedengan terjaga. Bedengan perlu diberi naungan bila persemaiandilakukan pada musim hujan. Naungan berupa plastik transparan setinggi 80 cm disisit timur dan 60 cm di sisi barat. Setelah benih berkecambah dan berdaun duahelai, penutup (daun pisang/karung goni) dibuka. Bibit dipelihara dipersemaiansampai berdaun sempurna 2 buah, pada stadia ini akar tanaman belum menyentuhdasar bedengan dan dipindahtanamkan ke polibag transparan 18×15 cm berisicampuran sekam dan pupuk kandang sapi (6:1). Setelah tanaman berdaun 6 helai,dilakukan pindahtanam kedua ke dalam polybag transparan 30×20 cm berisi mediayang sama. Di dalam polybag ini tanaman dipelihara sampai berbunga selama 1,5-2bulan dan siap untuk dijual.
2.    Perbanyakanvegetatif dengan stek : Dilakukan pada dahlia mini untukmendapatkan bunga dengan warna dan bentuk yang sama dan untuk dahlia besar yangtidak dapat berbiji. Bahan stek diambil dari tunas ketiak yang berukuran 7-10cm. Untuk menghindari penyakit, gunakan pisau stek/pisau tajam yang bersihuntuk memotong tunas. Pembibitan dilakukan di polybag transparan 30×20 cmberisi campuran sekam padi dan pupuk kandang (6:1) dan dipelihara sampai siapjual tanpa dipindahtanam selama 3 hari.
3.    Perbanyakanvegetatif dari ubi : Dilakukan pada dahlia kaktus dan semikaktus. Ubi diambil dari tanaman berumur 7 bulan. Untuk mendapatkan ubi, batangtanaman yang telah habis masa berbunga pertamanya dipotong sampai 10 cm daripermukaan tanah.Tanah digali dan ubi diangkat bersama dengan batang utamanya.
2.    PemeliharaanPenyemaian
1.    Tanamandi Persemaian : Selama persemaian tanaman disiram satu hari sekalidan tidak diberi pupuk karena makanan sudah cukup banyak didapatkan daribedengan. Penyiangan gulma harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidakmerusak bibit yang masih mudah rusak.
2.    Tanamandi dalam polibag : Tanaman disiram 1-2 hari sekali (pagi-sore) kecualijika hari hujan. Gulma jarang tumbuh, jika ada disiangi dengan cara dicabutatau diambil dengan cangkul kecil Untuk mencegah hama/penyakit, tanamandisemprot dengan pestisida antracol/Basudin 2 minggu sekali di saat pergantianmusim kemarau-hujan dan musim hujan. Pupuk daun Gandasil dan 1 gram NPKdiberikan 1 minggu sekali.
6.2. Pengolahan MediaTanam
1.    Penanamandi Polybag (dahlia mini dan dahlia besar)
1.    Mediatanam berupa sekam dan pupuk kandang (6:1) dicampur merata.
2.    Masukkanmedia ke dalam polybag 30 x 20 cm sampai mengisi 90 prosen volume.
3.    Buatlubang tanam ditengah media, tambahkan 1 gram pupuk NPK.
4.    Masukkanbibit dari polybag kecil dan padatkan media di sekitar batang. Siram sampailembab.
5.    Selanjutnyatanaman diberi pupuk NPK sebanyak 1 gram setiap dua minggu. Penyemprotan denganpestisida Antracol dan Basudin dilakukan jika terlihat gejala seranganpenyakit.
6.    Pemangkasandaun perlu dilakukan agar bunga yang dihasilkan berkualitas baik. penjaranganbunga bertujuan untuk mendapatkan bunga dengan ukuran maksimal. Kriteriapenjarangan bunga adalah:
1.    Di setiappucuk lateral hanya terdapat 6 kuntum bunga dihitung sampai buku ke tiga untuktanaman Dahlia mini.
2.    Di setiappucuk utama dan pucuk lateral hanya terdiri atas 3 kuntum bunga untuk tanamanDahlia yang besar.
2.    PembentukanBedengan : Bedengan dibuat dengan lebar 70 cm, tinggi 15 cm dan panjang sesuaidengan kondisi lahan dan jarak antar bedengan 55 cm. Setelah bedenganterbentuk, tanah diolah sedalam 45 cm beberapa kali dengan cangkul. Tambahkanpupuk kandang setebal 15 cm (10-15 ton/ha) dan campur dengan 45 cm tanahbedengan. Haluskan tanah bedengan sampai kedalaman 15 cm. Rapikan kembalibedengan.
6.3. Teknik Penanaman
1.    PembuatanLubang Tanam : Lubang tanam dibuat sedalam 20 x 20 x 20 cm pada jarak tanam65-75 cm.
2.    CaraPenanaman Ubi : Ubi diletakkan mendatar di dasar lubang dan tutup dengan tanahsetebal 5 cm. Dari tunas yang tumbuh hanya satu atau dua yang dibiarkan tetaptumbuh.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1.    Penjarangandan Penyulaman : Untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam dapat dilakukansampai tanaman berumur 3 minggu. Biasanya bibit tidak tumbuh sempurna jikapengairan terlambat dilakukan terutama jika udara panas. Penjarangan bungaperlu dilakukan terutama jika jumlah bunga dalam satu tangkai terlalu banyaksupaya diameter bunga mencapai maksimum. Pada dahlia kaktus (putih) hanya satubunga yang dibiarkan hidup pada satu tangkai, sedangkan pada dahlia semi kaktusdapat 5 – 6 bunga.
2.    Penyiangan: Dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma dan pada saat pemupukan sertapembumbunan. Pencegahan tumbuhnya gulma dapat dilakukan dengan menghamparkanmulsa organik di antara tanaman. Ketika tanaman mencapai 1 m, tanaman dibumbundan disangga dengan 2 batang bambu agar tidak rebah.
3.    Pemupukan: ilakukan setiap 10 hari dengan urea, SP-36 dan KCl masing-masing 2 gram atauNPK sebanyak 5 gram. Pemberian pertama 10 hari setelah pindah tanam. Pupukdiberikan di dalam larikan sejauh 15 cm dari pangkal batang. Tutup pupuk dengantanah.
4.    Pengairandan penyiraman : Dilakukan sesuai pertumbuhan tanaman. Di awal pertumbuhannya,tanah di sekitar pangkal batang sampai titik terluar tajuk jangan sampaimengering. Pada saat itu, jika perlu tanaman disiram 2-3 kali sehari tergantungdari keadaan cuaca. Setelah itu penyiraman dapat dilakukan setiap 5 hari.Penyiraman juga perlu dilakukan setelah pemberian pupuk.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
1.    Ulattanah (Agrotis ypsilon Hufn.)
o   Gejala: ulat menyerang tanaman ubi danbatang. Ulat memotong titik tumbuh atau pangkal batang tanaman sehingga tangkaidaun atau batang rebah dan layu terutama di siang hari.
o   Pengendalian: dilakukan dengan membunuhulat bersamaan dengan pembubunan dan penyiangan gulma, pemberian furadan walautidak selalu efektif dan penyemprotan insektisida Indofuran 3G atau Hostathion.
7.2. Penyakit
1.    Embuntepung/Powdery mildew
o   Penyebab: jamur Oidium tingitaniumSphaetotheca mascularis atau Uncinula necator).
o   Gejala: bagian yang terserang, terutamadaun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, daun akan mengering dangugur.
o   Pengendalian: fungisida Benlate atauRubigan 120 EC. Serangan terjadi pada masa perpindahan musim dari hujan kekemarau.
2.    Virus
o   Penyebab: jenis virus CMV, TSV, TSWV danDMV.
o   Gejala: pertumbuhan tanaman abnormalsehingga tanaman kerdil.
o   Pengendalian: mengendalikan perkembanganvektor serangga seperti aphid atau trips, merendam benih dalam air panas,menghancurkan tanaman terinfeksi dan menyemprotkan insektisida. Metode yanglebih baik untuk mengeliminasi virus adalah menggunakan bibit dari kulturjaringan dan mendeteksi keberadaan virus dengan test ELISA.
8. PANEN
Panen tanaman dahlia dapatberupa bunga dan ubi Ubi yang dijadikan bahan pemanis diambil dari dahliabesar, dahlia kaktus atau semi kaktus.
8.1. Ciri dan Umur Panen
1.    Bunga:tiga bulan setelah tanam, bunga pertama dapat dipetik 2 kali seminggu sampai 4bulan kemudian. Bunga yang siap dipetik telah mekar penuh dengan diameter 10cm.
2.    Ubi: ubidipanen pada waktu tanaman berumur 7 bulan setelah tanam.
8.2. Cara Panen
1.    Bunga:bunga dahlia kaktus (ungu muda) dipetik dengan cara memotong tangkai bungasepanjang 20 cm dari dasar bunga. Bunga dahlia semi kaktus dipanen dengan caramemotong tangkai bunga sepanjang 50 cm dari dasar bunga.
2.    Ubi:seluruh tanaman dibiarkan tumbuh beberapa hara supaya sisa-sisa makanan didalam batang utama dapat diserap oleh umbi. Batang dipotong sampai ketinggian10 cm dari pangkal batang, tanah di sekitar batang digali dan ubi diangkatbersama-sama dengan batangnya.
8.3. Prakiraan Produksi
1.    Bunga:untuk areal tanam 1 tumbak (14 m 2 ), dihasilkan bunga sebanyak 1500 kuntumsetiap minggu selama 4 bulan panen.
2.    Ubi:besar ubi dan produksi ubi per batang tergantung dari jenis dahlia. Dahliakaktus menghasilkan ubi yang besar dan dapat mencapai 2 kg/tanaman. Dalam 10tumbak (140 m 2 ) dihasilkan 400 kg ubi.
9. PASCAPANEN
1.    Bunga :Setiap 50 tangkai diikat dan dibungkus daun pisang, biasanya bunga langsungdijual ke pasar bunga (konsumen).
2.    Ubi :Untuk mendapatkan gula fruktosa dari ubi dahlia dilakukan perlakuan sebagaiberikut:
1.    Ubidicuci bersih, dikupas dan dipotong-potong setebal 1 cm.
2.    Potonganubi digodog dengan air selama 20 menit.
10. ANALISIS EKONOMIBUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis UsahaBudidaya
Perkiraan analisisbudidaya dahlia didasarkan pada luas lahan 30 tumbak (420 m2) pada tahun 1999di Lembang, Jawa Barat.
1.    Biayaproduksi :
1.    Sewalahan 420 m2 untuk 1 musim tanam Rp. 100.000,-
2.    Bibit:2000 @ Rp. 1.000,- Rp. 2.000.000,-
3.    Pupuk
§  Pupukkandang Rp. 45.000,-
§  Pupukbuatan Rp. 525.000,-
4.    PestisidaRp. 750.000,-
5.    Alat(polibag, sekam dll) Rp. 2.750.000,-
6.    Tenagakerja Rp. 2.625.000,-
7.    Lain-lainRp. 500.000,-
o   Jumlah biaya produksi Rp. 9.295.000,-
2.    Pendapatan:25.000 kuntum x 16 minggu @ Rp.35,- Rp. 14.000.000,-
3.    KeuntunganRp. 4.705.000,-
4.    Parameterkelayakan usaha : 1. rasio output/input = 1,506
Harga dahlia mini di dalampolibag antara Rp. 600,- sampai Rp. 1.000,- dan dahlia besar di dalam polibagantara Rp.1.000,- sampai Rp.1.500,-. Tanaman dijual di kebun dan selalu habissebelum bunganya mekar. Dengan biaya produksi termasuk buruh sekitar Rp. 350,-sampai Rp. 400,- per polibag, penjualan dahlia sebagai tanaman pot atau tanamandi luar rumah akan menguntungkan.
10.2. Gambaran PeluangAgribisnis
Dahlia adalah tanaman hiasyang sangat digemari di manca negara tetapi di Indonesia belum terlalu populer.Berbagai festival Dahlia sering dilaksanakan di Inggris, Amerika atau India.Masa depan bunga ini di Indonesia akan lebih baik seiring dengan minatmasyarakat untuk menjadikan bunga sebagai salah satu kebutuhan. Sebenarnya,potensi dahlia yang sangat menjanjikan adalah tingginya kandungan inulin di dalamubi. Inulin ini dapat diubah menjadi gula fruktosa. Saat ini Indonesia masihmengimpor gula fruktosa. Agribisnis bunga dahlia dengan tujuan menjadikannyasebagai tanaman penghasil inulin atau gula akan menghadapi masa yang cerah.Harga inulin, harga sirup fruktosa Rp. 3.100,-/kg (1990).
11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup
Standar produksi meliputi:klasifikasi dan standar mutu, cara pengambilan contoh dan pengemasan.
11.2. Deskripsi : …
11.3. Klasifikasi danStandar Mutu : Mutu dan pengepakan bunga untuk ekspor ke pasaran Internasionalsangat ditentukan oleh negara pengimpor.
11.4. Pengambilan Contoh
Dari satu partai atau lotbunga dahlia yang terdiri atas maksimum 1.000 kemasan, contoh diambil secaraacak sejumlah seperti tersebut dalam data di atas:
1.    Contohyang diambil semua, jumlah kemasan bunga dalam partai 1–5.
2.    Contohyang diambil sekurang-kurangnya 5, jumlah kemasan bunga dalam partai 6–100.
3.    Contohyang diambil sekurang-kurangnya 7, jumlah kemasan bunga dalam partai 101–300.
4.    Contohyang diambil sekurang-kurangnya 9, jumlah kemasan bunga dalam partai 301–500.
5.    Contohyang diambil sekurang-kurangnya 10, jumlah kemasan bunga dalam partai 501–1001.
Dari setiap kemasan contohyang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga tangkai bunga. Untukkemasan contoh dengan isi kurang dari tiga tangkai, diambil satu tangkai. Darisejumlah tangkai yang terkumpul kemudian diambil secara acak contoh yangberjumlah sekurang-kurang lima tangkai diuji. Petugas pengambil contoh harusmemenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih terlebih dahulu dan diberiwewenang untuk melakukan hal tersebut.
11.5. Pengemasan
1.    Pangkaltangkai bunga dahlia potongan dimasukan ke dalam tube berisi cairanpengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan ke dalam kantong plastikberisi cairan pengawet lalu dikemas dalam kotak karton/kemasan lain yangsesuai.
2.    Satuikatan terdiri dari 20 tangkai bunga dan dibungkus dengan pembungkus darikertas khusus Sleeves. Kuntum tidak tertutup seludang, pangkal bunga diberikapas basah.
3.    Pengepakandilakukan dalam kotak kardus dengan kapasitas 10 ikatan. Pada bagian luarkemasan diberi tulisan:
1.    Namabarang.
2.    Jenismutu.
3.    Nama ataukode produsen/eksportir.
4.    Jumlahisi.
5.    Negaratujuan.
4.    Pengangkutandilakukan dengan alat angkut bersuhu udara 7-8 derajat C dengan kelembabanudara 60-65 %.
12. DAFTAR PUSTAKA
1.    Bailey,L. H. 1937. The Standard Cyclopedia of Horticulture. Macmillan Company. NewYork.
2.    Fisher,A. A. Virus Infection in Dahlia-Part II. Indian Dahlia Annual 1998:57-60
3.    Lutony, T.L.1993. Tanaman Sumber Pemanis. Penebar Swadaya. Jakarta
4.    Molzer,V. 1986. Flore des Jardins. GRÜND. Paris
5.    Vinayananda,S. 1998. Flowerbad Dahlias. Indian Dahlia Annual 1998:22-24
Sumber : Sistim InformasiManajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS

Bunga Keris Langka dari Papua

Bunga Keris Langka dari Papua

Bunga Keris Papua merupakan salah satu bunga langka yang banyak dicari orang. Informasi yang ada mengatakan bunga ini bisa menyembuhkan penyakit HIV-Aids.  Benar tidaknya informasi ini, belum bisa dipastikan. Karena masih harus ada penelitian khusus untuk dapat membuktikannya.
Bunga keladi khas Papua, yang daunnya menyerupai keris, setiap hari antara pukul 19.30 WIT hingga pukul 23.00 WIT mengeluarkan suara dan tetesan air bening.  Bunga keris Papua yang belakangan semakin diminati banyak warga Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua selain dijadikan koleksi bunga juga diperjual belikan oleh warga masyarakat asli Papua. Kegiatan penjualan bunga Keris Papua dapat dijumpai pada beberapa lokasi di Biak, seperti kawasan Hadi supermarket, di pinggiran jalan menuju pelabuhan, serta sejumlah tempat strategis lainnya.
“Bunga Keris khas Papua tumbuhnya tak sembarangan tempat, hanya tumbuh di hutan tertentu di Papua. Untuk mendapatkan bunga inipun sangat sulit,”
Dari cerita orang, katanya bunga yang belakangan sedang diburu orang itu memiliki khasiat tersendiri, ia bisa menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit, termasuk penyakit HIV/AIDS. Hanya saja, benar tidaknya dugaan itu hingga kini masih belum dipastikan. Sebab memang mesti ada penelitian khusus untuk membuktikannya. (wikimu.com)