Tips Membantu kucing melahirkan

Berikut ini Tips Membantu kucing melahirkan bagi kawan-kawan yang memiliki hewan peliharaan kucing kesayangan yang sedang melahirkan;
Langkah awal setelah mengetahui bahwa kucing kita hamil adalah menyediakan nutrisi dan gizi yang lebih dari biasanya. Makanan yang dianjurkan untuk calon ibu kucing adalah makanan untuk kitten karena  kandungan nutrisinya lebih baik dari makanan yang untuk kucing dewasa. Selain itu bisa ditambahkan vitamin atau supplemen yang bisa diberikan oleh dokter. Masa hamil kucing sekitar 59-70 hari, tanda-tanda kucing hamil adalah perilaku yang menjadi lesu, pemalas dan nafsu makan menurun. Setelah kehamilan pada minggu ke 4 sampai ke 6 perut induk semakin membesar dan putting susunya membengkak maka  sebaiknya kita bantu membersihkannya dengan kapas yang dibasahi air hangat. Untuk memudahkan anak-anak kucing nanti menyusu kita juga perlu mencukur bulu disekitar susu induknya. Pada saat bayi mau lahir biasanya induknya gelisah dan nafasnya terengah-engah, ini dikarenakan kontraksi sudah dimulai. Meskipun calon induk kucing sering mencari tempat bersembunyi yang aman dan nyaman, kita sebaiknya selalu ada didekatnya untuk bisa membantu proses persalinan karena kebanyakan kucing Persia tidak bisa melakukan persalinan sendiri. 
Ketika waktu melahirkan tiba, kucing betina akan membaringkan dirinya lalu mulai mengejan. Air ketuban akan keluar disertai sedikit darah dan disusul dengan kelahiran bayi yang beriringan dengan ari-arinya. Apabila induk tidak bisa menggigit tali ari-ari anaknya maka kita harus segera membantu memotongnya dengan gunting yang bersih sepanjang 3-5 cm. Setelah pembungkus tubuh bayi yang berupa plasenta terkupas, bayi kucing kita lap dengan handuk yang dibasahi air hangat lalu dibaringkan dengan posisi tertelungkup, lendir di hidung kita bersihkan agar tidak menyumbat pernafasannya. Setelah kering kita taruh ditempat yang hangat sambil menunggu proses kelahiran berikutnya. Ari-ari yang telah lepas dari bayi didekatkan ke induk kucing untuk dimakan karena mengandung banyak nutrisi dan gizi yang sangat dibutuhkan bagi kekuatan dan kesehatan induknya selama menyusui nanti namun demikian tidak semua induk kucing mau memakan ari-arinya. Setelah semua bayi lahir baru kita dekatkan ke induknya agar segera disusui. 
Usahakan semua bayi kucing masing-masing sudah mendapatkan susu yang pertama ini karena tiga hari pertama dari air susu induknya ini mengandung collostrum yang berupa zat anti body yang sangat dibutuhkan bagi bayi kucing yang rentan terhadap penyakit. Kandang untuk induk dan bayi-bayi kucing harus cukup nyaman dan hangat serta terhindar dari gangguan serangga , usahakan selalu diawasi agar tidak ada bayi yang tertindih atau terjepit karena jumlah bayi kucing sebanyak  3 sampai 6 ekor. Semakin banyak anaknya maka semakin kita dituntut untuk lebih sering mengawasinya terutama agar pemberian susu induknya bisa terbagi kepada setiap bayinya secara merata. Para pemilik kucing biasanya ikut begadang semalaman untuk menjaga dan mengawasi kelahiran bayi-bayi kucingnya. Nah, sudah siapkah anda menjadi bidan kucing ?

Perbedaan Kucing Persia dengan Anggora

Kucing jenis persia maupun jenis angora memang merupakan Jenis Hewan Peliharaan yang unik secara fisik karena berbeda dengan kucing biasa, namun untuk membedakan antara kedua jenis kucing ini tidaklah mudah. Tidak banyak perbedaan antara Kucing Persia dan angora, karena memang keduanya berasal dari region yang tidak jauh, yaitu sama-sama berasal dari kawasan Turki.
Orang awam sering menggunakan kata ”angora” untuk kucing berbulu panjang. Kesalahan ini mulai terjadi sekitar 250 tahun lalu. Pada saat itu kucing-kucing berbulu panjang banyak terdapat di sekitar kota Angora (sejak tahun 1930 disebut Ankara, Turki) dan Persia (Daerah timur perbatasan turki, sejak 1935 disebut Iran).

Saat itu tidak ada perbedaan besar antara kucing yang hidup di Angora/Ankara dengan Persia/Iran. Sejalan dengan banyaknya pedagang eropa yang berbisnis di timur tengah, semakin banyak kucing asal turki dan persia yang di impor ke benua eropa. Ketika kontes kucing (cat show) mulai diadakan di inggris pada tahun 1870, kategori kucing berbulu panjang sangat populer. Sejak saat itulah sifat-sifat genetik persia dan angora mulai berkembang menjadi lebih murni dan spesifik.
Walaupun Kucing Anggora dan Persia tidak begitu banyak berbeda secara fisik, tapi perbedaan genetik yang mereka miliki menentukan bagaimana anda seharusnya memelihara mereka. Adanya perbedaan antara kucing Anggora dan Persia dalam hal temperamen, pola makan, dan kecerdasan membuat kedua kucing ini sebenarnya sangat berbeda dalam perilakunya dan yang pasti akan meminta perlakuan yang berbeda pula dari majikannya.
Bentuk tubuh yang besar, tebal, kepala bulat dan badan cobby identik dengan kucing persia. Sementara angora lebih langsing, panjang, lentur & luwes serta kepala berbentuk lancipn (segitiga). Baru pada tahun 1962 kucing angora masuk secara resmi ke Amerika. Angora pertama kali diakui dan didaftar pada tahun 1973 oleh CFA (Cat Fanciers Association).
Ciri dan Bentuk

Persia
 
Kucing Persia merupakan kucing yang sangat cantik dan indah dengan bentuk tubuh yang besar, padat, kepala besar dan bulat, ditutupi lapisan bulu yang tebal. Orang awam pun pasti langsung bisa mengenali kucing persia. Di Indonesia, kucing ras persia cukup banyak dikembangbiakkan dibandingkan dengan ras lain. Mungkin disebabkan bulu yang panjang dan tebal serta sifat tenang, anggun dan manja yang merupakan salah satu ciri khas kucing ras persia. Persia lebih mudah dikandangkan, relatif tidak berisik dan lebih cocok hidup di dalam rumah.