BUDIDAYA JAGUNG.
1.CULTIVAR/ VARIETAS.
HibridaC 1, Hibrida C 2, Hibrida Pioneer 1, Pioneer 2, IPB 4, CPI-1, Kaliangga,
Wiyasa,Arjuna, Baster kuning, Kania Putih, Metro, Harapan, Bima, Permadi,
Bogor Composite, Parikesit, Sadewa, Nakula. Selain itu, jenis-jenis unggul yang
belum lama dikembangkan adalah: CPI-2, BISI-1,BISI-2, P-3, P-4, P-5, C-3,
Semar 1 dan Semar 2 (semuanya jenis Hibrida ).
2.SYARAT TUMBUH.
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan danharus merata. Pada fase pembungaandan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam awal musimhujan atau menjelang musim kemarau. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yangternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidakoptimal. Suhu optimum antara24-30 °C. . Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yanggembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5.Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerahdengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan terasdahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara50-600 m dpl Tanaman jagung paca masa pertumbuhan membutuhkan 45-60 cm air.Ketersediaan air dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk buatan yang cutupuntuk meningkatkan pertumbuhan akar, kerapatan tanaman serta untuk melindungidari rumput liar dan serangan
Iklim
Iklim yang dikehendaki oleh tanaman jagung adalahdaerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yangbasah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LUhingga 0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanamanini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Padafase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air.Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau.
Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yangternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang kurangbaik bahkan tidak dapat membentuk buah.
3.PENGOLAHAN LAHAN.
Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan lahandari sisa sisa tanaman sebelumnya. Bila perlu sisa tanaman yang cukup banyakdibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dilanjutkan denganpencangkulan dan pengolahan tanah dengan bajak
Pengapuran Didaerah dengan pH kurang dari 5, tanah harus dikapur. Jumlah kapur yangdiberikan berkisar antara 1-3 ton yangdiberikan tiap 2-3 tahun. Pemberian dilakukan dengan cara menyebar kapur secara merata atau pada barisantanaman, sekitar 1 bulan sebelum tanam. Dapat pula digunakan dosis 300 kg/haper musim tanam dengan cara disebar pada barisan tanaman
Pemupukan dasar.
Apabila tanah yang akan ditanami tidak menjamin ketersediaanhara yang cukup maka harus dilakukan pemupukan. Dosis pupuk yang dibutuhkantanaman sangat bergantung pada kesuburan tanah dan diberikan secara bertahap.Anjuran dosis rata-rata adalah: Urea=200-300 kg/ha, TSP=75-100 kg/ha danKCl=50-100 kg/ha. Adapun cara dan dosis pemupukan untuk setiap hektar:
Pemupukan dasar: 1/3 bagian pupuk Urea dan 1bagian pupuk TSP diberikan saat tanam, 7 cm di parit kiri dan kanan lubangtanam sedalam 5 cm lalu ditutup tanah
4. PENANAMAN.
Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalamanlubang perlu di perhatikan agar benih tidak terhambat pertumbuhannya. Kedalamanlubang tanam antara: 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih.
Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umurpanennya, semakin panjang umurnya, tanaman akan semakin tinggi dan memerlukantempat yang lebih luas. Jagung berumur dalam/panjang dengan waktu panen ³ 100hari sejak penanaman, jarak tanamnya dibuat 40×100 cm (2 tanaman /lubang).Jagung berumur sedang (panen 80-100 hari), jarak tanamnya 25×75 cm (1tanaman/lubang).
Pada jarak tanam 75 x 25 cm setiap lubang ditanamsatu tanaman. Dapat juga digunakan jarak tanam 75 x 50 cm, setiap lubangditanam dua tanaman.
Tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik padasaat air kurang atau saat air berlebihan. Pada waktu musim penghujan atau waktumusim hujan hampir berakhir, benih jagung ini dapat ditanam. Tetapi airhendaknya cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman jagung. Pada saat penanamansebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering,perlu diairi dahulu, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan akan turun.Pembuatan lubang tanaman dan penanaman biasanya memerlukan 4 orang (2 orangmembuat lubang, 1 orang memasukkan benih, 1 orang lagi memasukkan pupuk dasardan menutup lubang). Jumlah benih yang dimasukkan per lubang tergantung yangdikehendaki, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3biji per lubang, bila dikehendaki 1 tanaman per lubang, maka benih yangdimasukkan 2 butir benih per lubang.
5. PEMELIHARAAN
Penjarangandan Penyulaman
Dengan penjarangan maka dapat ditentukan jumlah tanaman per lubang sesuaidengan yang dikehendaki. Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman, sedangkanyang dikehendaki hanya 2 atau 1, maka tanaman tersebut harus dikurangi. Tanamanyang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting yang tajamtepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak bolehdilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh.Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati. Kegiatan inidilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalampenyulaman sama dengan sewaktu penanaman. Penyulaman hendaknya menggunakanbenih dari jenis yang sama. Waktu penyulaman paling lambat dua minggu setelahtanam.
Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu (gulma).Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masihmuda biasanya dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan sebagainya. Yangpenting dalam penyiangan ini tidak mengganggu perakaran tanaman yang pada umurtersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah. Hal ini biasanya dilakukansetelah tanaman berumur 15 hari.
Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan bertujuan untukmemperkokoh posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu jugauntuk menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanyaaerasi. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaandengan waktu pemupukan. Caranya, tanah di sebelah kanan dan kiri barisantanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengancara ini akan terbentuk guludan yang memanjang. Untuk efisiensi tenaga biasanyapembubunan dilakukan bersama dengan penyiangan kedua yaitu setelah tanamanberumur 1 bulan.
PEMUPUKAN DAN PEMELIHARAAN
Pemupukan yang dianjurkan, untuk pupuk organic ( pupuk kandang / kompos ) 20ton / ha. Sedangkan untuk pupuk an organik : Urea 300 kg / ha, TSP 100 kg / ha,KCI 50 kg / ha. Pupuk dasar diberikan sebelum tanam atau bersamaan tanamsejumlah 20 ton / ha pupuk organic, 100 kg / ha Urea, 100 kg TSP, daD 50 kg /ha KCl dengan membuat larikan atau ditugalkan kemudian ditutup kembali dengantanah dengan jarak 10 cm dari garis tanam / lubang tanam. Pupuk susulandiberikan 3 minggu setelah tanam berupa Urea 100 kg / ha, diteruskan pupuksusulan kedua pada tanaman berumur 5 minggu sejumlah 100 kg Urea / ha.
Penyiangan pertama dilakukan segera setelah rumput / gulma mulai tumbuh dengancara pengerjaan tanah secara dangkal pada tanaman berumur 2 minggu. Penyiangankedua dilakukan setelah tanaman berumur 3-4 minggu sekaligus dilakukanpembumbunan pada barisan tanaman jagung.
Dosis pemakaian pupuk di tiap-tiap daerah / wilayah berbeda-beda tergantungkondisi dan struktur serta tektur tanah, tetapi secara umum dosis pemupukanadalah Dosis pemupukan jagung untuk setiap hektarnya adalah pupuk Urea sebanyak200-300 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 75-100 kg, dan pupuk KCl sebanyak 50-100kg. Pemupukan dapat dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (pupukdasar), pupuk diberikan bersamaan dengan waktu tanam. Pada tahap kedua (pupuksusulan I), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 3-4 minggu setelahtanam. Pada tahap ketiga (pupuk susulan II), pupuk diberikan setelah tanamanjagung berumur 8 minggu atau setelah malai keluar.
Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukanpenyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab. Pengairan berikutnyadiberikan secukupnya dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu. Namunmenjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perludialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung
6.
Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuning-kuningan; di sekitar bekas gigitanatau bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu,pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit denganciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan dab bergaris,warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat3-3,5 mm. Pengendalian: (1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanamanakan sangat membantu memutus siklus hidup lalat bibit, terutama setelah selesaipanen jagung; (2) tanaman yang terserang lalat bibit harus segera dicabut dandimusnahkan, agar hama tidak menyebar; (3) kebersihan di sekitar arealpenanaman hendaklah dijaga dan selalu diperhatikan terutama terhadap tanamaninang yang sekaligus sebagai gulma; (4) pengendalian secara kimiawi insektisidayang dapat digunakan antara lain: Dursban 20 EC, Hostathion 40 EC, Larvin 74WP, Marshal 25 ST, Miral 26 dan Promet 40 SD sedangkan dosis penggunaan dapatmengikuti aturan pakai.
Ulat pemotong
Gejala: tanaman jagung yang terserang biasanya terpotong beberapa cm diataspermukaan tanah yang ditandai dengan adanya bekas gigitan pada batangnya,akibatnya tanaman jagung yang masih muda itu roboh di atas tanah. Penyebab:beberapa jenis ulat pemotong: Agrotis sp. (A. ipsilon); Spodoptera litura,penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), dan penggerek buah jagung(Helicoverpa armigera). Pengendalian: (1) bertanam secara serentak pada arealyang luas, bisa juga dilakukan pergiliran tanaman; (2) dengan mencari danmembunuh ulat-ulat tersebut yang biasanya terdapat di dalam tanah; (3) sebelumlahan ditanami jagung, disemprot terlebih dahulu dengan insektisida.
Penyakit pada jagung
Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclero spora maydis dan P. spora javanica serta P.spora philippinensis. yang akan merajalela pada suhu udara 27 derajat C ke atasserta keadaan udara lembab. Gejala: (1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daunruncing dan kecil, kaku dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisibawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) pada tanamanberumur 3-5 minggu, tanaman yang terserang mengalami gangguan pertumbuhan, daunberubah warna dan perubahan warna ini dimulai dari bagian pangkal daun, tongkolberubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-gariskecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman dilakukan menjelang atauawal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanamanvarietas unggul; (3) dilakukan pencabutan tanaman yang terserang, kemudiandimusnahkan.
Penyakit bercak daun (Leaf bligh)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercakmemanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercakberkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercaktampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan, kemudianberubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat.Pengendalian: (1) pergiliran tanaman hendaknya selalu dilakukan guna menekanmeluasnya cendawan; (2) mekanis dengan mengatur kelembaban lahan agar kondisilahan tidak lembab; (3) kimiawi dengan pestisida antara lain: Daconil 75 WP,Difolatan 4 F.
Penyakit karat (Rust)
Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan Puccinia polypora Underw. Gejala:pada tanaman dewasa yaitu pada daun yang sudah tua terdapat titik-titik nodayang berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk yangberwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini kemudian berkembang danmemanjang, kemudian akhirnya karat dapat berubah menjadi bermacam-macam bentuk.Pengendalian: (1) mengatur kelembaban pada areal tanam; (2) menanam varietasunggul atau varietas yang tahan terhadap penyakit; (3) melakukan sanitasi padaareal pertanaman jagung; (4) kimiawi menggunakan pestisida seperti padapenyakit bulai dan bercak daun.
Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boilsmut)
Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredozeae Schw, Uredo maydis DC. Gejala: pada tongkol ditandai dengan masuknyacendawan ini ke dalam biji sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkankelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus terdesak hinggapembungkus rusak dan kelenjar keluar dari pembungkus dan spora tersebar.Pengendalian: (1) mengatur kelembaban areal pertanaman jagung dengan carapengeringan dan irigasi; (2) memotong bagian tanaman kemudian dibakar; (3)benih yang akan ditanam dicampur dengan fungisida secara merata hingga semuapermukaan benih terkena.
Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw),Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat diketahuisetelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu ataumerah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang.Pengendalian: (1) menanam jagung varietas unggul, dilakukan pergiliran tanam,mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) penyemprotan dengan fungisidasetelah ditemukan gejala serangan
PENGENDALIAN
a. PENGENDALIAN PENGGEREK TONGKOL(Heliothis armigera) PADA TANAMAN JAGUNG
Ngengat betina meletakan telur pada rambut tongkol atau daun muda secarasendiri-sendiri, seeokor ngengat dapat meletakan telur sampai 1000 butir danstadium telur antara 2-5 hari. Setelah menetas larva bergerak kebawah menujutongkol clan menggerek bagian ujung atas tongkol. Selanjutnya larva bergerakmakin kebawah dan memakan biji-biji muda hingga menjelang pupa.
Larva berambut pendek dan mempunyai sifat kanibal,sehingga umumnya hanya dijumpai satu ekor larva da1am satu tongkol. Stadiumlarva berlangsung selama 17-24 hari dan terdiri dari 6 instar. Menjelang pupalarva keluar dari ujung tonggol atau lubang yang telah dipersiapkan menujutanah dan membentuk pupa si dalam tanah. Stadium pupa berkisar antara 12-14hari. Imago tidak tertarik terhadap cahaya lampu minyak biasa tetapi tertarikterhadap cahaya lampu.
PENGENDALIAN
a. Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang
b. Saat pembentukan bunga/buah serempak
c. Pengumpulan dan pemusnahan larva yang mudah diambil
d. Pengendalian dengan penyemprotan insektisida efektif apabila ditemukan 3tongkol rusak per 50 tanaman atau aplikasi insektisida butiran didaerahkronis/endemis pada saat menjelang berbunga.
b. Mengatasi
c. Mengatasi Hama Lalat
d. Mengatasi
e. Mengatasi
MENGATASI PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG
Penyakit pada tanaman jagung yang seringmerusak adalah golongan Fungi / Jamur / cendawan. Cara mengsiasati / mengurangitimbulnya penyakit adalah
a. Menggunakan benih unggul yang bebas penyakit, yang tahan terhadap penyakit
b. Pola tanam yang bergantian, atau tidak menam jagung secara terus menerusdalam satu hamparan areal yang sama
c. Jarak tanam yang teratur sehingga sinar matahari dapat masuk ( termasuk arahbaris ) di harapkan menghadap timur- barat; hal inijuga berhubungan dengan kelembaban ( iklim mikro )
d. Jika curah hujan tinggi maka di buat saluran air sehingga air hujan dapattuntas terbuang hal ini mengurangi busuk akar pada jagung.
e. Penggunaan Fungisida jika memungkinkan di sarankan juga menggunakanBakterisida . Jenis dan merek dagang Fugisida dan Bakterisida bermacam – macam,supaya tidak bingung silahkan tanyakan kepada kios/ toko pertanian terdekat.
Tips dalam menentukan jenis dan merek Fungisida / Bakterisida adalahperhatikan bahan aktif, jangan terkecoh oleh merek terkenal atau harga yangmahal. Jika menyemprot pada musim penghujan maka campur dengan perekat /agristic.
Waktu Penyemprotan Pestisida
Penggunaan pestisida hanya diperkenankansetelah terlihat adanya
7. PEMANENAN.
Hasil panen jagung tidak semua berupa jagungtua/matang fisiologis, tergantung dari tujuan panen. Seperti pada tanaman padi,tingkat kemasakan buah jagung juga dapat dibedakan dalam 4 tingkat: masak susu,masak lunak, masak tua dan masak kering/masak mati.
CIRI- CIRI DAN UMUR PANEN
Ciri jagung yang siap dipanen adalah:
a) Umur panen adalah 86-96 hari setelahtanam.
b) Jagung siap dipanen dengan tongkol ataukelobot mulai mengering yang ditandai dengan adanya lapisan hitam pada bijibagian lembaga.
c) Biji kering, keras, dan mengkilat,apabila ditekan tidak membekas.
Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn)dipanen sebelum bijinya terisi penuh. Saat itu diameter tongkol baru mencapai1-2 cm. Jagung untuk direbus dan dibakar, dipanen ketika matang susu.Tanda-tandanya kelobot masih berwarna hijau, dan bila biji dipijit tidakterlalu keras serta akan mengeluarkan cairan putih. Jagung untuk makanan pokok(beras jagung), pakan ternak, benih, tepung dan berbagai keperluan lainnyadipanen jika sudah matang fisiologis. Tanda-tandanya: sebagian besar daun dankelobot telah menguning. Apabila bijinya dilepaskan akan ada warna coklatkehitaman pada tangkainya (tempat menempelnya biji pada tongkol). Bila bijidipijit dengan kuku, tidak meninggalkan bekas.
Cara Panen JAGUNG
Cara panen jagung yang matang fisiologis adalah dengan cara memutar tongkolberikut kelobotnya, atau dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai buah jagung.Pada lahan yang luas dan rata sangat cocok bila menggunakan alat mesinpemetikan.
Periode Panen JAGUNG
Pemetikan jagung pada waktu yang kurangtepat, kurang masak dapat menyebabkan penurunan kualitas, butir jagung menjadikeriput bahkan setelah pengeringan akan pecah, terutama bila dipipil denganalat. Jagung untuk keperluan sayur, dapat dipetik 15 sampai dengan 21 harisetelah tanaman berbunga. Pemetikan jagung untuk dikonsumsi sebagai jagungrebus, tidak harus menunggu sampai biji masak, tetapi dapat dilakukan ± 4minggu setelah tanaman berbunga atau dapat mengambil waktu panen antara umurpanen jagung sayur dan umur panen jagung masak mati.
Hasil penelusuran:
- cara tanam jagung pioneer
- tahapan pemupukan jagung