Cara Budidaya Ginseng

 Ginseng, Pertanian




Cara Budidaya Ginseng

Trend ‘back to nature’ pada industri farmasi, kosmetika, makanan dan minuman ringan, telah memacu peningkatan permintaan ginseng. Tingginya permintaan tersebut perlu diimbangi dengan teknologi budidaya tanaman yang memenuhi aspek K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian).

Ginseng telah digunakan sebagai obat-obatan herbal selama lebih dari ribuan tahun, akar ginseng yang berkualitas tinggi dapat bernilai jutaan per kilo gramnya, metode budidaya yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah mulai dari penanaman lalu perawatan sampai akhirnya proses panen, sehingga dapat menghasilkan ginseng berkualitas tinggi dan mengurangi kemungkinan mati. Anda juga bisa mengolah ginseng di lahan artifisial , tetapi metode ini membutuhkan banyak upaya, biaya, dan menghasilkan ginseng yang kurang bernilai sehingga membuat tipe ginseng ini hanya cocok untuk operasi skala besar.

Ginseng banyak ditemukan di Siberia, Korea, Manchuria dan Amerika Serikat. Terdapat pula ginseng tropis yang dapat Anda ketemukan di Vietnam. Sedangkan di Indonesia terdapat Ginseng Jawa atau som Jawa yang mempunyai khasiat yang dapat digunakan sebagai salah satu campuran obat.  Karena banyak memiliki manfaat dan harganya lumayan mahal, tidak jarang jika sebagian orang memilih untuk menanam tanaman tersebut .




Cara penanaman Ginseng tentu saja memerlukan alat dan bahan yang akan Anda gunakan untuk bercocok tanam,  yaitu:

  • Bibit ginseng,
  • Pupuk kandang dan Pupuk NPK,
  • Cangkul,
  • Sekop dan garpu tanah

Tanah yang hendak dijadikan sebagai media tanam, sebaiknya diolah terlebih dahulu dengan cara mencangkulnya dan mencampurkan bersama dengan pupuk kandang.   Setelah media tanam telah siap, saatnya menanam bibit ginseng.  Tanam bibit ginseng tersebut dengan jarak sekitar 50×60 cm dan padatkan tanah yang ada di sekitar bibit agar tanaman dapat berdiri tegak.

Banyak gulma atau hama pengganggu misalnya ulat, bekicot harus dibersihkan dari sekitar tanaman Anda. Ulat dapat membuat daun pada ginseng menjadi rusak. Sehingga pembersihan gulma dan hama sebagai salah satu perawatan juga harus selalu anda lakukan.

Setelah melalui penanaman hingga perawatan, akan tiba saatnya bagi anda dapat  memanen umbi ginseng yang telah Anda tanam ketika tanaman tersebut telah memasuki usia sekitar 4-5 bulan. Salah satu ciri umbi ginseng yang dapat dipanen adalah umbi dengan diameter yang lebih dari 1 cm dan tanaman ginseng sudah pernah berbunga.

Selamat membudidayakan tanaman Ginseng, Salam Sehat.


Bagikan ke teman: