Budidaya Kacang Panjang (Versi 3)

I. UMUM

1.1. Sejarah

Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfahtanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasaldari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata)diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfahkacang tunggak ( Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karenaitu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis danAfrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia. Perkembangan paling pesat di negaraberiklim panas tropis seperti Indonesia.

1.2. Sentra Penanaman
Sentra penanaman kacang panjang didominasi oleh Pulau Jawa terutama Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DI Aceh, Sumatra Utara, Lampung danBengkulu.

1.3. Jenis Tanaman

Klasifikasi botani tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut:
a) Divisi : Spermathophyta
b) Sub Divisi : Angiospermae
c) Class : Dycotyledoneae
d) Ordo : Leguminales
e) Famili : Papiolinaceae
f) Genus : Vigna
g) Spesies : Vigna spp.

Tanaman ini membentuk bintil akar yang memfiksasi nitrogen, sehingga pemupukanN untuk tanaman ini dapat dikurangi.

Spesies kacang panjang yang umum dibudidayakan antara lain:

Kacang panjang tipe merambat (V. sinensis var. sesquipedalis) yang kita kenalsebagai kacang panjang biasa. Varietas yang ditanam adalah varietas unggul KP1dan KP2, varitas lokal Purwokerto, no 1494 Cikole, Subang, Super Subang , Usushijau Subang dll.
Kacang panjang tipe tegak yaitu kacang tunggak/tolo/dadap/sapu (V. unguiculataL.), dan kacang uci/ondel (V. umbellata ). Varitas unggul adalah KT1, KT2, KT3.
Kacang panjang hibrida (V. sinensis ssp. Hybridus) seperti kacang bushitao.Varitas yang dirilis adalah No. 10/a, 12/a, 13/a, 14/a, 17/a, 18/a dan EG BS/2.

1.4. Manfaat Tanaman
Buah yang berbentuk polong adalah sumber protein, energi dan mineral yangberguna untuk memenuhi gizi.

II. SYARAT PERTUMBUHAN

2.1. Iklim

a) Suhu idealnya antara 20-30 derajat C.
b) Tempat terbuka (mendapat sinar matahari penuh).
c) Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun.

2.2. Media Tanam

a) Hampir semua jenis tanah cocok untuk budidaya kacang panjang, tetapi yangpaling baik adalah tanah Latosol/lempung berpasir, subur, gembur, banyakmengandung bahan organik dan drainasenya baik.
b) Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5. Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5)menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.

2.3. Ketinggian Tempat

Tanaman ini tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah dan datarantinggi ± 1500 m dpl, tetapi yang paling baik di dataran rendah. Penanaman didataran tinggi, umur panen relatif lama dari waktu tanam, tingkat produksimaupun produktivitasnya lebih rendah bila dibanding dengan dataran rendah.Ketinggian optimum adalah kurang dari 800 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIK BUDIDAYA

3.1. Pembibitan

3.1.1. Persyaratan Bibit
Bibit kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: Penampilanbernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidakmengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20kg.

3.1.2. Penyiapan Bibit
Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam padalubang tanam yang sudah disiapkan.

3.2. Pengolahan Media Tanam

3.2.1. Pembentukan Bedengan

Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak sedalam 30 cmhingga tanah menjadi gembur. Buat parit keliling, biarkan tanah dikeringkanselama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuksistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm danjarak antara guludan 30-40 cm.

3.2.2. Pengapuran

Pengapuran dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dosis tergantungkemasaman tanah. Berikan kapur pertanian dalam bentuk kalsit, dolomit, atauzeagro sebanyak 1-2 ton/ha tergantung dari pH awal dan jumlah Alumunium. Kapurdicampur secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.

3.2.3. Pemupukan
Pada saat pembentukan bedengan atau guludan tambahkan 10-20 ton/ha pupukkandang/pupuk organik Super TW Plus, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur meratadengan tanah sambil dibalikkan

3.3. Teknik Penanaman

3.3.1. Penentuan Pola Tanam
Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Waktu tanamyang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat sajasepanjang musim asal air tanahnya memadai.

3.3.2. Cara Penanaman
Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanahtipis/dengan abu dapur.

3.4. Pemeliharaan Tanaman

3.4.1. Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian. Benih yang tidak tumbuhsegera disulam.

3.4.2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam,tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumputliar/membersihkan dengan alat kored.

3.4.3. Pemangkasan/Perempalan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujungbatang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.

3.4.4. Pemupukan

Pupuk Dasar
Kacang panjang tipe merambat: Urea 150 kg + TSP 100 kg + 100 kg/ha.
Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha.

Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam.Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam.
Pupuk Susulan
Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe merambat, diberikan 4 minggu setelahtanam, pupuk berupa urea 150 kg/ha. Sedangkan pupuk susulan untuk kacangpanjang tipe tegak diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 85kg/ha.

3.4.5. Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukanrutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

3.5. Hama dan Penyakit

3.5.1. Hama

Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanamanyang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadiperakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanamanyang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan insektisidaOrthene 75 SP 1 cc/liter.
Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman danpenurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagaivektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan familikacang-kacangan dan penyemprotan insektisida Furadan 3G dan Carbofuran 80kg/ha.
Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musimkemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan peraikan kultur teknis,rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap hama kimiawi dan insektisidaSuoracide 0,1-0,2%.
Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: denganmembersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benihkacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.
Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong.Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisatanaman. Disemprot dengan insektisida yang efektif seperti Sevin padakosentrasi 0,1%-0,2%.

3.5.2. Penyakit

Antraknose
Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamatipada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagianbatang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benihsebelum ditanam dengan fungisida Dithane M-45 dan Cupravit OB 21 0,1-0,2% danmembuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.
Penyakit mozaik
Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daun mudaterdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkanoleh vektor kutu daun. Pengendalian: dengan menggunakan benih yang sehat danbebas virus, disemprot dengan insektisida yang efektif untuk kutu daun dantanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
Penyakit sapu
Penyebab: virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala:pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek,tunas ketiak memendek dan membentuk “sapu”. Penyakit ditularkan kutudaun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.
Layu bakteri
Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadaklayu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasitanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati.

3.6. Panen

3.6.1. Ciri dan Umur Panen

Panen kacang panjang dibedakan dua macam, yaitu panen polong muda dan polongtua atau biji-bijinya.

Panen polong muda
Dilakukan pada jenis kacang panjang lanjaran (tipe merambat) dan kacang busitao(tipe tegak). Ciri-ciri polong yang siap dipanen adalah ukuran polong telahmaksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjolWaktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4bulan
Panen polong tua
Dilakukan pada jenis kacang panjang tipe tegak seperti kacang tunggak dankacang uci dan busitao. Ciri-ciri kacang tunggak yang siap panen adalahpolong-polongnya telah cukup tua, biji-biji menonjol dan kulit luar berwarnahijau kekuningan. Umur panen 3-3,5 bulan dan waktu panen pada pagi/sore hari.

3.6.2 Cara Panen

Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkaibuah dengan pisau tajam. Sedangkan untuk kacang pancang tipe tegak dengan caramencabut/memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaantanah.

3.6.3. Perkiraan Produksi
Produksi polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha,tergantung varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2sebesar 2,1 ton/ha. Dan produksi kacang panjang tipe tegak berkisar antara2,0-5,0 ton biji kering.

3.7. Pascapanen

3.7.1. Pengumpulan
Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, laludicuci dan ditiriskan. Untuk polong tua setelah dikumpulkan, lalu polongdikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar air 12-14%.

3.7.2. Penyortiran

Memisahkan polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor,kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaanpolong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dansegar. Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulitpolong, dan biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya.

3.7.3. Penyimpanan
Untuk mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkansebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkanpolong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dansirkulasi udara baik.

3.7.4. Pengemasan dan Pengangkutan

Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalamkarung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Alatangkut yang digunakan dapat dengan cara dipikul, menggunakan jasakendaraan/alat transportasi lainnya. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yangditutup rapat. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu denganminyak jagung supaya terhindar dari hama penggerek biji.

Penanganan dalam pengemasan kacang panjang dalam bentuk polong tua adalahsebagai berikut:
a) Campurkan biji kacang dengan minyak jagung (10 cc/kg biji).
b) Biji kacang ditempatkan dalam wadah bersih dan ditutup rapat.
c) Biji kacang disimpan di ruangan yang kering dan bersih.

IV. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

4.1. Analisis Usaha Budidaya

Biaya produksi 1 ha kacang panjang adalah Rp. 5.336.500. Dengan hasil panen8.000 kg dan harga jual Rp. 1.000, maka keuntungan dari satu musim tanam adalahRp. 2.663.500. Berikut ini dicantumkan perkiraan analisis budidaya kacangpanjang tipe menjalar seluas 1 ha selama 1 musim tanam (4 bulan) di daerahBandung, Jawa Barat tahun 1999.

Biaya produksi
Sewa lahan 1 hektar (4 bulan)
Benih: 10 kg
Pupuk
– Pupuk kandang: 10 ton @ Rp. 150.000,-
– Urea: 300 kg @ Rp. 1.100,-
– SP-36: 100 kg @ Rp. 1.900,-
– KCl: 100 kg @ Rp. 1.650,-
Pestisida
Penanaman dan pemeliharaan
– Pemupukan dan penanaman: 5 HKP + 10 HKW
– Turus: 10.000 batang @ Rp. 50
– Pemnyiangan, turus dan semprot 5 HKP+35 HKW
Panen dan pasca panen 5 HKP + 25 HKW
Biaya tidak terduga
Jumlah biaya produksi
Pendapatan : 6.000 kg @ Rp. 2.000,-
Keuntungan

4.2. Gambran Peluang Agribisnis

Kacang panjang di Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaankacang panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulaidari bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangatcerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan.

Dalam tahun-tahun terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri,dimana permintaan tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikansebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarikperhatian konsumen yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan.

V. STANDAR PRODUKSI

5.1. Ruang Lingkup
Standar ini meliputi syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contohdan cara pengemasan kacang panjang.

5.2. Diskripsi
5.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
5.4. Pengambilan Contoh

Contoh diambil secara acak dari sejumlah kemasan, setiap kemasan diambilsebanyak 3 kg dari bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut diacakbertingkat sampai diperoleh contoh paling sedikit 3 kg untuk di analisis.Jumlah Kemasan yang diambil dalam pengambilan contoh dalam lot adalah:
a) Jumlah kemasan 1 sampai 100, contoh yang diambil=5.
b) Jumlah kemasan 101 sampai 300, contoh yang diambil=7.
c) Jumlah kemasan 301 sampai 500, contoh yang diambil=9.
d) Jumlah kemasan 501 sampai 1000, contoh yang diambil=10.
e) Jumlah kemasan lebih dari 1000, contoh yang diambil=minimum 15.

5.5. Pengemasan

Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalamkarung goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Untukpolong tua dikemas dalam kaleng yang ditutup rapat. Sebelum dimasukkan ke dalamwadah sebaiknya dicampur dulu dengan minyak jagung supaya terhindar dari hamapenggerek biji.

Pemberian merek dibagian luar keranjang dengan memberi label dengan tulisansebagai berikut:
a) Nama barang.
b) Jenis mutu.
c) Nama/Kode perusahaan/eksportir.
d) Produksi Indonesia.
e) Negara/tempat tujuan.

VI. REFERENSI

6.1. Daftar Pustaka

a) Rahmat Rukmana, Ir. 1995. Bertanam Kacang Panjang. Penerbit Kanisius.Yogyakarta.
b) Trubus No. 183. 1995.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *