Penangkapan belut laut (sea eel) atau jenis conger eel yang banyak hidup di perairan pantai atau ikan lindung yang hidup di sungai, muara atau di danau, dapat juga dilakukan dengan menggunakan bubu yang bahannya terbuat dari paralon. Jenis penangkapan dengan menggunakan bubu paralon dapat dilakukan sebagai mata pencaharian sambilan atau sebagai mata pencaharian utama.
Sebagai gambaran, di bawah ini dijelaskan mengenai konstruksi, metode operasi, umpan yang dapat dipakai, musim penangkapan dan daerah penangkapan dari bubu paralon yang dapat dijadikan sebagai acuan sebelum melakukan usaha penangkapan.
Konstruksi
Bahan untuk bubu paralon adalah paralon yang biasa dipakai untuk keperluan saluran air dengan berdiameter antara 10-15 cm, panjang antara 60-80 cm atau tergantung keinginan masing-masing yang akan mengoperasikannya, pintu masuk dapat dibuat dari plastik atau anyaman bambu sedangkan pengikat pintu masuk dapat dibuat dari ban dalam bekas dengan lebar I-2 cm.
Metode operasi
Pemasangan bubu di perairan, dapat dipasang satu demi satu kemudian diuntai atau dipasang dua atau tiga bubu dalam satu ikatan kemudian dipasang dengan cara diuntai dengan jarak satu dan lainnya antara 5-6 m. Metode pengoperasiannya adalah dengan cara memasang bubu di perairan yang diperkirakan banyak dihuni oleh jenis ikan yang akan dijadikan target tangkapan, baik secara tunggal maupun dipasang secara beruntai. Pemasangan bubu di perairan dapat dilakukan menjelang matahari terbenam.
dan diangkat keesokan harinya dipagi han. Jumlah bubu yang akan dipasang sebaiknya disesuaikan dengan besar kecilnya perahu dan kemampuan orang yang akan mengoperasikannya.
Alat bantu penangkapan
Alat bantu penangkapan dapat memakai gardan yang dapat dibuat dari bambu, kayu atau besi.
Jenis hasil tangkapan
Ikan lindung jenis Fluta alba, anago anago, astroconger myriaster, congriscus megastornus dan jenis ikan lindung Iainnya.
Perahu dan nelayan
Pengoperasian bubu dapat dilakukan dengan tanpa perahu, dengan perahu tanpa motor atau dengan perahu motor tempel.
Nelayan yang mengoperasikan bubu paralon adalah nelayan yang mengoperasikan bubu sebagai pekerjaan utama atau nelayan yang mengoperasikan alat tangkap seiain sebagai pekerjaan utama dan bubu dijadikan sebagai alat alternatif sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan utamanya.
Umpan
Umpan yang dipakai dapat berupa umpan hidup seperti cacing, irisan daging ikan atau ikan rucah.
Musim penangkapan
Disesuaikan dengan musim ikan atau biota air lainnya yang akan dijadikan target tangkapan di daerah masing-masing.
Daerah penangkapan
Daerah penangkapan ialah perairan yang dasarnya perairannya berlumpur, berlumpur bercampur pasir atau perairan yang banyak dihuni oleh ikan yang dijadikan target tangkapan.
Pemeliharaan alat
Untuk memelihara alat tangkap supaya tahan lama, setiap setelah digunakan sebaiknya dibersihkan, yang rusak diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
Pengadaan alat dan bahan
Bahan dan alat untuk pembuatan bubu paralon bisa dibeli di toko material.
Kisaran harga satuan peralatan
Perahu tanpa motor / perahu motor tempel Rp. 2000.000,- s/d Rp. 5.000.000,-. Satu buah Bubu dan tali temali Rp. 5.000,- s/d Rp. 10.000,-
Sumber : Dit PMP, DKP
Kontak : Departemen Kelautan dan Perikanan
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Tel. (021)3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Lantai 9 Tel. (021)3519070 (Hunting) Fax. (021) 3522560 Jakarta